Update Corona di Aceh
Azwar Abubakar: Untuk Tanggulangi Corona di Aceh Eksekutif dan Legislatif Harus Bersatu
Mulai hari ini ayo bahu-membahu menghadapi bencana dan prioritaskan program yang menyejahterakan masyarakat secara berkeadilan," kata Azwar Abubakar
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Nur Nihayati

Mulai hari ini ayo bahu-membahu menghadapi bencana dan prioritaskan program yang menyejahterakan masyarakat secara berkeadilan," kata Azwar Abubakar
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Mantan pelaksana tugas (Plt) gubernur Aceh, Dr Ir Azwar Abubakar MM, optimis penanganan atau penanggulangan wabah virus corona di Aceh akan membuahkan hasil dalam waktu dekat. Cuma syaratnya, eksekutif dan legislatif harus kompak, bersatu.
"Langkah pertama sebagai pemerintahan daerah maka Pemerintah Aceh dan DPR Aceh harus bersatu. Lima bulan sudah waktu dan kesempatan terbuang percuma.
Mulai hari ini ayo bahu-membahu menghadapi bencana dan prioritaskan program yang menyejahterakan masyarakat secara berkeadilan," kata Azwar Abubakar kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Selasa (31/3/2020) pagi.
Menurut mantan wakil gubernur Aceh ini, meskipun dengan cara tetap menjaga jarak--sebagai upaya untuk menghindar dari penularan virus corona--pertemuan komisi-komisi di DPRA dengan Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA)/dinas sudah harus dimulai. "Terutama yang menyangkut bencana," kata Azwar.
• Pemkab Pidie Jaya Pacu Rampungkan Ruang Isolasi COVID-19, Alokasikan Anggaran Rp 5 Miliar
• Illiza Dukung Pemerintah Aceh Berlakukan Jam Malam untuk Antisipasi Penyebaran Virus Corona
• Diterpa Wabah Corona, Harga TBS di Aceh Selatan Masih Stabil
Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ini menambahkan, rakyat Aceh tentunya sangat merindukan pemerintahan yang kompak dan efektif berjalan di Aceh, terlebih pada masa penanganan wabah Covid-19 ini.
Akan tetapi, apa yang menjadi harapan rakyat Aceh itu, kata Azwar, sepertinya masih jauh dari harapan. Tarik-menarik kepentingan yang mengesankan masih tingginya egosektorallah yang justru tampak dominan, sehingga sudah lima bulan berlalu sejak Pimpinan DPRA dikukuhkan hingga kini alat kelengkapan dewan (AKD) belum terbentuk lengkap dan fungsional.
Dalam situasi politik yang seperti itu, lanjut Azwar, tentu saja eksekutif mustahil mendapatkan dukungan bulat dari legislatif, terutama dalam pengalokasian anggaran (dari APBA 2020 Perubahan) untuk penanganan Covid-19.
Atas dasar itu, mantan anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional ini mengimbau agar Plt Gubernur Aceh dan Pimpinan DPRA sama-sama berpikir, berbuat, dan berpihak untuk menyejahterakan rakyat Aceh yang kini sedang dirundung ancaman virus corona.
"Tunjukkanlah sense of crisis, bukan justru membiarkan ketidakkompakan berlarut-larut, egosektoral bertakhta, sehingga program atau kegiatan pembangunan tidak jalan, dan masyarakat Aceh yang dirugikan. Padahal, di masa-masa krisis seperti ini, masyarakat butuh pemerintahan yang efektif dan berdaya atau powerful," ujar Azwar Abubakar.
Ia juga mengingatkan tentang angka kemiskinan di Aceh yang belum berhasil ditekan sebagaimana target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Apalagi di masa krisis akibat serangan virus corona ini.
"Ingat, Aceh itu sudah sekian tahun merupakan provinsi termiskin di Sumatra. Wabah corona akan membuat perekonomian Aceh semakin terpuruk. Nah, bayangkan saja jika dalam kondisi seperti itu pimpinan eksekutif dan legislatif tetap tidak mau kompak," tukas Azwar Abubakar. (*)