Banyak yang Pakai Masker Buatan Sendiri, Amankah Tangkal Virus Corona?
Saran dari berbagai pihak terkait penggunaan masker di tengah pandemi global virus corona, kadang terasa membingungkan.
"Masker bekerja dalam dua cara - tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, tapi juga orang di sekitar kita," kata dia.
Meskipun tidak ada cukup penelitian tentang efektivitas masker buatan sendiri dalam mencegah penyebaran infeksi, para ilmuwan yang mempelajari penyakit yang ditularkan melalui udara memberikan beberapa panduan.
Masker yang dijahit dengan pola yang menutup hidung dan mulut menggunakan bahan kaus, bisa cukup menawarkan perlindungan.
Semakin tebal kainnya, semakin baik.
"Coba pikirkan untuk menggunakan kaus katun tebal atau kain tebal," kata Linsey Marr, ilmuwan Virginia Tech, yang juga pakar dalam penularan virus di udara.
Di sisi lain, beberapa orang menyarankan menggunakan bandana, kainnya biasanya sangat tipis sehingga kemungkinan akan memberikan sedikit perlindungan.
Namun kondisi itu bisa disiasati dengan menggandakan atau melipat tiga kain bandana sebelum digunakan.
Senada dengan itu, Dr. Soe-Lin mengaku percaya manfaat tambahan dari masker adalah sebagai pengingat untuk tidak menyentuh wajah, yang menjadi cara utama penyebaran virus corona.
Selain itu, -apa pun jenis masker yang digunakan, jika kita kerap memperbaiki pemasangannya dengan menggunakan tangan, maka efektivitasnya akan terus berkurang.
Apa pun maskernya, kata Soe-Lin, selalu lepaskan lewat tali atau pengait di telinga. Jangan pernah menarik dari bagian yang menutupi wajah.
Soe-Lin mengaku sudah menggunakan masker kain selama tiga minggu, dengan mencuci dan mengeringkannya secara teratur.
Jika kita hanya memiliki satu masker, maka kita dapat mencuci di malam hari, untuk kembali memakainya keesokan hari.
"Tapi kalau masker itu basah atau lembap saat kita memakainya, maka perlindungannya kurang efektif," kata dia.
Pandangan tentang ini pun disampaikan Robert Hecht, Profesor di Yale School of Public Health.
"Dalam situasi darurat ini, kita tampaknya sulit untuk berdebat untuk tidak menutupi wajah. Kita berpotensi mengalami sejumlah infeksi, dan bisa ditangkal dengan menggunakan masker," sebut dia.