Lockdown Mulai Berakhir, Tingkat Perceraian di Tiongkok Meningkat, Sebagian karena KDRT

angka perceraian tiba-tiba melonjak pada bulan Maret, dimana pandemi Covid-19 mulai menurun.

Editor: Amirullah
cdn.klimg.com
Ilustrasi 

Berita viral hari ini - Kisah seorang pria di Tiongkok yang kepergok 46 kali nikah sekaligus cerai dalam selang waktu 1 tahun, ini kisahnya. (ThinkStock/Istimewa)

Inilah yang dialami seorang wanita dan ibu asal Tiongkok, Wu.

Wu berusia 30 tahunan dan sengaja tidak memberikan nama lengkap untuk melindungi privasinya.

Hampir dua bulan dia menghabiskan waktu bersama suaminya yang tidak bekerja di rumah, Provinsi Guangdong Selatan.

Menurut Wu, dia dan suaminya sering bertengkar.

Wu bahkan mencatat hal-hal yang membuatnya kesal antara lain uang yang terlalu sedikit, terlalu sering bertemu dan pekerjaan rumah tidak dibagi rata.

Satu hal lagi yang membuat Wu geram adalah, suaminya sering mengajak anaknya bermain di malam hari.

Padahal waktu-waktu itu harusnya anak-anak bergegas tidur.

"Dia pembuat onar di rumah," katanya.

"Aku tidak ingin bertahan lagi. Kami sepakat untuk bercerai, dan langkah berikutnya adalah mencari pengacara," jelasnya.

Kembali ke tingkat perceraian, Kota Xian di China Tengah dan Dazhou di Provinsi Sinchuan melaporkan jumlah pengajuan cerai yang tinggi pada awal Maret.

Ini menyebabkan tumpukan kasus yang panjang di kantor-kantor pemerintahan.

Di Miluo provinsi Hunan, anggota staf kantor bahkan tidak punya waktu untuk minum air karena begitu banyak pasangan akan cerai yang berbaris.

Sejumlah catatan ini bersumber dari laporan pemerintah kota pada pertengahan Maret lalu.

Petugas pengadilan berjuang untuk mengikuti dan memproses semua nomor aduan dalam satu hari.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved