Wabah Virus Corona

WHO: Virus Corona Menunjukkan Betapa Buruknya Sistem Kesehatan di Dunia

WHO menilai saat ini negara sedang diuji oleh virus corona yang memperlihatkan buruknya sistem kesehatan dunia, seperti ketersediaan alat-alat medis.

Editor: Taufik Hidayat
DOK RSUD SAWERIGADING
Pasien dalam Pengawasan (PdP) Coronavirus Disease (Covid-19) dari Kabupeten Luwu, Sulsel, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Sawerigading, Kota Palopo, Sulsel, Sabtu (21/3/2020). 

WHO mengungkapkan wabah sebelumnya telah menunjukkan bahwa  sistem kesehatan dunia mengalami kewalahan.

WHO mencontohkan saat terjadi wabah Ebola di tahun 2014 – 2015 yang disebabkan oleh kegagalan sistem kesehatan dunia.

Kemudian, peningkatan jumlah kematian yang disebabkan oleh campak, malaria, HIV/AIDS, dan TBC yang juga disebabkan oleh gagalnya sistem layanan kesehatan dunia yang mengakibatkan kematian melebihi dari wabah Ebola.

“Pertahanan terbaik terhadap wabah apapun adalah sistem kesehatan yang kuat dan bagus,” tegas Ghebreyesus.

Untuk membantu negara dalam melalui tantangan-tantangan ini, WHO telah memperbarui pedoman operasional dalam menuntun negara untuk merespons langsung COVID-19.

WHO juga mengingatkan kepada negara-negara untuk mempertahankan pentingnya layanan kesehatan dan mengurangi risiko buruknya layanan kesehatan.

WHO meminta panduan ini untuk segera dipertimbangkan oleh negara-negara baik di tingkat nasional, regional, dan lokal untuk mengatur kembali dan mempertahankan akses ke layanan kesehatan dasar berkualitas tinggi untuk semua rakyat.

Negara-negara harus mengidentifikasi layanan-layanan penting yang akan diprioritaskan dalam upaya menjaga kesinambungan pemberian layanan.

Serta membuat perubahan strategis untuk memastikan bahwa sumber daya yang semakin terbatas memberikan manfaat maksimal bagi warga.

WHO juga meminta negara-negara harus mematuhi standar tertinggi dalam tindakan pencegahan, terutama dalam praktik kebersihan, dan penyediaan pasokan yang memadai termasuk peralatan perlindungan diri.

Hal ini membutuhkan perencanaan yang kuat dan tindakan terkoordinasi antara pemerintah dan fasilitas kesehatan dan pihak lain.

WHO mengungkapkan layanan penting meliputi: vaksinasi rutin; layanan kesehatan reproduksi termasuk perawatan selama kehamilan dan persalinan; perawatan bayi muda dan lansia.

Kemudian, pengelolaan kondisi kesehatan mental serta penyakit tidak menular dan penyakit menular seperti HIV, malaria dan TB.

Kemudian, terapi rawat inap kritis; manajemen kondisi kesehatan darurat; layanan tambahan seperti pencitraan diagnostik dasar, layanan laboratorium, dan layanan donor darah.

Sistem kesehatan yang terorganisir dan dipersiapkan dengan baik, dapat memberikan akses yang adil kepada penerima dan pengelola layanan selama keadaan darurat,

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved