Berita Aceh Utara
Antisipasi Kelangkaan, Napi Wanita Lapas Lhoksukon Produksi Masker
Sehingga kini, masker bikinan beberapa napi wanita di Lapas tersebut selain dijual kepada pegawai lapas, juga sudah dijual keluar Lapas.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nur Nihayati
Sehingga kini, masker bikinan beberapa napi wanita di Lapas tersebut selain dijual kepada pegawai lapas, juga sudah dijual keluar Lapas.
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Narapidana (napi) wanita di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lhoksukon, Aceh Utara dalam sepekan terakhir ini mulai memproduksi masker.
Sehingga kini, masker bikinan beberapa napi wanita di Lapas tersebut selain dijual kepada pegawai lapas, juga sudah dijual keluar Lapas.
Karena stok masker di luar juga langka.
"Sebelumnya kita kesulitan mendapatkan masker ketika Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) mulai mewabah.
Kemudian kita mencarikan solusi atas kelangkaan tersebut," ujar Kepala Lapas Kelas IIB Lhoksukon Yusnaidi SH kepada Serambinews.com, Kamis (2/4/2020).
• Viral Penemuan Buah Mirip ‘Petai’ Raksasa, Ternyata Bisa Diolah Jadi Obat Herbal!
• Lockdown Cegah Penyebaran Virus Corona, Presiden Filipina Akan Tembak Mati Warga yang Keluyuran
• Vaksinnya Masih Uji Coba, Masalah Baru Muncul, Virus Corona Bermutasi Menjadi Jenis Baru
Disebutkan, kemudian dirinya menyedihkan satu mesin jahit dan menanyakannya kepada napi wanita dengan membawa contoh masker yang biasa dijual di pasaran, apakah mereka mampu membuatnya.
Ternyata kata Yusnaidi, ada napi yang wanita yang mampu menjahit. "Napi tersebut menjawab mampu dan meminta disediakan kain. Lalu segera kita siapkan kain sesuai yang dipesan napi tersebut," ujar Yusnaidi.
Kini sudah sepekan produksi masker berlanjut di Lapas Kelas IIB Lhoksukon. "Ternyata permintaan bukan hanya untuk pegawai, tapi juga dari luar, tapi karena mesin jahitnya cuma satu, sehingga kita belum mampu memenuhinya," ungkap Kepala Lapas Kelas IIB Lhoksukon.
Karena itu pihaknya berharap dinas terkait untuk membantu penyediaannya mesin jahit untuk Napi, sehingga bisa memenuhi permintaan masker dari luar.
"Insya Allah kalau ada tambahan mesin jahit, kita mampu memenuhinya banyakan permintaan dari luar," pungkas Yusnaidi.(*)