Bagaimana Sikap Kita Terhadap Wabah Covid-19? Begini Kata UAS dalam Videonya

UAS menjawab dengan rujukan sabda Nabi melalui Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim.

Editor: Mursal Ismail
Facebook KampungUstadzAbdulSomad
Penjelasan UAS soal sikap kita menghadapi Corona 

UAS menjawab dengan rujukan sabda Nabi melalui Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim.

Laporan Firdha Ustin | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dai kondang Ustadz Abdul Somad memberi tanggapan atas merebaknya pandemi virus corona yang kian mengkhawatirkan. 

UAS sapaan akrabnya menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya, melalui video ceramah singkat yang di unggah laman Facebook Kampung Ustadz Abdul Somad, pada Rabu (1/4/2020).

“Bagaimana sikap kita terhadap wabah penyakit corona yang terjadi sekarang?,”

UAS menjawab dengan rujukan sabda Nabi melalui Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim.

Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam bersabda:

Artinya: “Tha’un (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia.

Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu.

Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya.” (HR Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid).

Jika kita sudah mengetahui di daerah itu ada wabah penyakit, maka jangan mendatanginya.

Apabila sudah berada di suatu tempat yang terkena wabah, maka jangan keluar dari daerah itu.

Melalui hadis tersebut, UAS pun mengaitkannya dengan negara Italia yang merupakan pusat penyebaran terbanyak kedua setelah Cina.

“Ini yang dilakukan beberapa negara sekarang, misalnya Italia.

Kita sudah tau di daerah itu ada wabah penyakit terbesar nomor dua setelah Cina, maka kita jangan datang ke sana, jangan liburan ke sana, dikasih cuti jangan pergi liburan ke Eropa.

Dan kalau kita udah sempat kesana, maka jangan pulang ke Indonesia.

Alhamdulillah sekarang udah ada karantina 14 hari untuk sterilisasi.

Kalau sudah bersih dan steril tidak ada membawa virus, baru dia boleh lagi berinteraksi sosial dengan masyarakat,” kata UAS.

Ustadz Abdul Somad (UAS) menyebut kasus serupa juga pernah terjadi saat di Mesir hingga Spanyol tahun 1800an.

Menjawab apakah wabah ini baru sekarang terjadi?

Ustaz Abdul Somad lalu mengisahkan kitab yang dikarang oleh Imam Adz-Dzahabi yang berjudul Siyar A’lamin Nubula.

Kitab itu mengisahkan bahwa pernah ada suatu masa terjadi wabah penyakit mengerikan dan musim paceklik (kemarau panjang) luar biasa di Mesir hingga Andalusia atau kini disebut Spanyol.

"Belum pernah terjadi masa paceklik kemarau panjang dan wabah penyakit sedahsyat itu di Spanyol Andalusia.

Sampai masjid-masjid ditutup, tidak ada orang shalat.

Mesjid tutup, tak ada shalat, seperti sekarang," ujar UAS melalui videonya via Facebook, Kamis (2/4/2020).  

Tahun itu, sambung dai kelahiran 18 Mei 1977 itu, disebut tahun kelaparan wabah penyakit terdahsyat dan terbesar dalam sejarah.

 “Memang ini lagi takdir kita. Tahun 1820 pernah juga terjadi, dulu ada namanya kolera, ada flu burung, ada Medcov, itu takdir," kata UAS mengutip salah satu kitab yang dibacakannya.

 UAS lantas mengimbau sikap masyarakat dalam menyikapi hal ini, yaitu dengan cara umat Islam untuk taat kepada Allah, rasul-Nya dan ulil amri atau ulama.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan tentang masalah salat berjamaah, tentang masalah tidak berkerumun," ujar UAS.

"Saya sendiri tidak melaksanakan tablig akbar untuk menjaga ini," tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved