Ruko Terbakar di Aceh Timur
Kisah Ayah yang Menerobos Api Selamatkan Istri & 4 Anaknya dari Kebakaran di Sungai Raya Aceh Timur
"Jika saya terlambat bangun sekitar 15 menit saja mungkin kami semua sudah jadi abu".
Penulis: Seni Hendri | Editor: Nur Nihayati
Sedangkan anak terkecil saya tertinggal di dalam kamar," ungkap Dedek.
Tanpa berpikir panjang, ungkap Dedek, ia langsung menerobosnya api menyelamatkan anaknya Aqila.
"Tidak ada yang paling berharga selain nyawa anakku Aqila," ungkap Dedek.
Saat itu, ungkap Dedek, mereka tak bisa keluar lagi dari pintu depan karena api sudah membesar.
Lalu ia bersama istri dan empat anaknya keluar lewat pintu belakang.
"Padahal pintu belakang sudah saya tutup mati dengan papan, dan seng. Tapi atas kuasa Allah SWT begitu mudah saya membuka pintu tersebut dan menerobos api, akhirnya kami selamat semua," ungkap buruh kebun ini.
Akibat perjuangan menyelamatkan anak tersebut Dedek terlihat agak susah berjalan karena tapak kakinya melepuh terbakar. Istrinya juga terkena beling pada bagian telapak.
"Saat itu, saya tidak ingat apapun selain untuk menyelamatkan istri dan anak saya. Jika saya terlambat bangun mungkin kami sudah jadi abu," ungkap Dedek.
Rumah Dedek bersebelahan langsung dengan gudang penyimpanan teratak pelaminan yang diduga sumber kebakaran.
Siapapun di dunia ini, ungkap Dedek, tidak ada menginginkan musibah.
Karena itu, sebagai rakyat kecil dan masyarakat miskin ia berharap belas kasihan pemerintah untuk membantu ia dan warga korban kebakaran lainnya.
"Siapapun tidak ada yang menginginkan musibah. Karena itu kami harapkan bantuan sebagai masyarakat miskin, terutama kami membutuhkan rumah karena memiliki tanggung jawab istri dan anak," harap Dedek
Amatan Serambinews.com, Dedek beserta istri dan anaknya menumpang di rumah tetangga.
Warga tampak turut berdukacita, dan memberikan support dan semangat bagi Dedek istri dan anak-anaknya. (*)