Berita Pidie
Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Dua Gampong di Tangse Pidie Rehab Irigasi Pakai Ranting Kayu
Warga memperbaiki bendungan itu menggunakan batang kelapa dan ranting kayu, akibat pemerintah tak kunjung memperbaikinya.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nur Nihayati
Warga memperbaiki bendungan itu menggunakan batang kelapa dan ranting kayu, akibat pemerintah tak kunjung memperbaikinya.
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Masyarakat dua gampong di Kecamatan Tangse, Pidie bergotong-royong memperbaiki bendungan Irigasi.
Loakasinya di kawasan Blang Sanggeng, Dusun Kuala Krueng, Gampong Pulo Baro.
Kedua gampong tersebut adalah Pulo Baro dan Krueng Meuriam, Kecamatan Tangse.
Warga memperbaiki bendungan itu menggunakan batang kelapa dan ranting kayu, akibat pemerintah tak kunjung memperbaikinya.
Jika air sungai membesar, maka ranting kayu dan batang kelapa akan terbawa air.
• Mualem Perintahkan Seluruh Anggota KPA Bantu Tangani Wabah Covid-19
• Dicopot Usai Gelar Pesta Nikah Saat Corona, Sosok Kapolsek Kembangan Terungkap
• Antisipasi Virus Corona Menyebar, Ini Saran IDI Lhokseumawe Bagi Pemudik yang Masuk ke Aceh
Untuk diketahui bendungan Irigasi Blang Sanggeng rusak akibat dihantam banjir beberapa rahun lalu.
" Jika warga tidak memperbaiki menggunakan batang kelapa dan ranting kayu, maka petani tidak bisa mengairi air ke sawah," kata Hamsariadi (27) warga Gampong Pulo Baro, Kecamatan Tangse, Kamis (2/4/2020).
Ia menyebutkan, warga juga meminjam satu alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Pidie.
Beko tersebut membersihkan material pasir dan batu yang tertimbun di pintu air.
" Harapan masyarakat, hendaknya kedepan pemerintah mengalokasikan dana APBK supaya dapat membangun bendungan irigasi rusak itu," ujarnya.
Konon lagi, sebut Hamsariadi, tahun 2020 dana APBK Pidie mencapai Rp 1,2 triliun lebih, yang seharusnya diplotkan untuk perbaikan bendungan irigasi. (*)