Serangan Virus Corona

WHO Sampaikan Virus Corona Sudah Menjangkau Hampir Seluruh Bagian Dunia

Menurut Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus jumlah kematian akibat virus corona beberapa hari kedepan akan melewati 50.000 kasus.

Editor: Taufik Hidayat
Foto beredar di Whatsapp
Aparat dan petugas medis memakai Alat Pelindung Diri (APD) berusaha membawa seorang perempuan muda yang membuat ulah dan bergelagat seperti orang terserang virus corona, di kawasan Lambaro, Ingin Jaya, Aceh Besar, Kamis (2/4/2020). 

Laporan Yeni Hardika

SERAMBINEWS.COM – Direktur Jendral Organisasi Kesehatan Dunia, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan kabar tak mengenakkan tentang virus corona yang kini sudah menjangkau hampir di seluruh bagian dunia.

Pernyataan itu disampaikan oleh Tedros pada hari Rabu (1/4/2020) kepada wartawan, dilansir dari news.sky.com, Kamis (2/4/2020)

Menurutnya, jumlah kematian akibat virus corona beberapa hari kedepan akan melewati 50.000 kasus.

"Selama lima minggu terakhir kami telah menyaksikan pertumbuhan yang hampir eksponensial dalam jumlah kasus baru yang mencapai hampir setiap negara, teritorial, dan wilayah,” Ujar Tedros dikutip dari news.sky.com.

"Jumlah kasus meningkat lebih dari dua kali lipat dalam sepekan terakhir. Dalam beberapa hari ke depan, kita akan mencapai satu juta kasus yang dikonfirmasi dan 50.000 kematian," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan keprihatinannya atas meningkatnya jumlah kasus kematian akibat covid-19.

“kita memasuki bulan keempat sejak dimulainya pandemi, saya sangat prihatin dengan peningkatan yang cepat dan penyebaran infeksi global,” Kata Tedros.

Dilansir dari news.sky.com, pernyataan Tedros ini muncul ketika jumlah kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia mencapai 911.000 kasus dan jumlah kematian lebih dari 45.000 kasus.

Sementara China yang merupakan tempat virus itu berasal yang awalnya memiliki kasus terbanyak, kini sudah diambil alih oleh AS (203.000 kasus), Italia (110.000 kasus) dan Spanyol (102.000 kasus).

Negara Jerman, Prancis, Iran dan Inggris juga memiliki kasus yang tinggi diantara negara-negara lainnya.

Dalam menghadapi kondisi dunia saat ini, Tedros meminta agar bantuan lebih banyak diarahkan pada negara-negara berkembang, termasuk Afrika, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Menurutnya, COVID-19 memberi dampak pada konsekuensi sosial, ekonomi, dan politik yang serius.

Bagi negara berkembang, dalam hal mendeteksi, menguji, mengisolasi, dan mengindentifikasi kontak orang yang terinfeksi dipercaya belum dalam kondisi baik.

"Banyak negara meminta orang untuk tinggal di rumah dan menghentikan pergerakan populasi, yang dapat membantu membatasi penularan virus tetapi dapat memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan pada orang miskin dan rentan," tambahnya.

Selain kabar tak mengenakkan tersebut, dalam kesempatan yang sama Tedros juga menawarkan sedikit harapan kepada seluruh umat dunia.

Tedros menyampaikan bahwa seruan WHO agar negara-negara bergabung dalam uji coba yang bertujuan menemukan obat dan vaksin untuk melawan penyakit itu telah mendapat respons yang luar biasa.

Sejauh ini, sekitar 74 negara telah bergabung atau sedam dalam proses bergabung dalam uji coba.

Lebih dari 200 pasien telah ditugaskan ke salah satu kelompok penelitian.

Lebih lanjut lagi, Tedros menambahkan setiap pasien yang bergabung dalam uji coba membuat mereka selangkah lebih dekat untuk mengetahui obat mana yang bekerja.

Ia juga menyampaikan rasa terimakasih atas kerja sama seluruh dunia yang setiap hari mempelajari lebih banyak tentang penyakit covid-19 ini.

"Tiga bulan yang lalu kami hampir tidak tahu apa-apa tentang virus ini, tetapi secara kolektif kami telah belajar banyak sekali dan setiap hari kami belajar lebih banyak," ujar Tedros.(*)

Cegah Corona, Ketua DPRK Aceh Utara Pantau Bandara Malikussaleh, Ini yang Disampaikan ke Dinkes

VIDEO - Penyemprotan Cairan Disinfektan di Kawasan Perkotaan Bireuen

Kejari dan Pemkab Bireuen Bahas Penggunaan Realokasi Dana APBK Rp 4,6 Miliar untuk Cegah Covid-19

Wanita Ini Bikin Heboh, Mengaku Asal Jawa Barat & Baru Pulang dari Malaysia, Lari Saat Dibawa ke RS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved