Aceh Besar Lawab Covid 19
Mawardi Ali : Warung Kopi Silahkan Buka, Tapi Hanya Layani 'Take Away'
Bupati Aceh Besar, Ir H Mawardi Ali meminta kepada seluruh masyarakat di wilayahnya supaya tetap hidup normal dengan tetap bekerja seperti biasanya
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Jalimin
Laporan Muhammad Nasir | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Bupati Aceh Besar, Ir H Mawardi Ali meminta kepada seluruh masyarakat di wilayahnya supaya tetap hidup normal dengan tetap bekerja seperti biasanya.
Tapi ia meminta masyarakat tetap harus mematuhi protokol penanganan covid-19, dengan menjaga kebersihan, menggunakan masker, cuci tangan, dan menjaga jarak.
Bupati Mawardi juga mempersilahkan warung kopi yang ada di Aceh Besar untuk buka kembali. Tapi, kata Bupati, warung kopi hanya boleh melayani pelanggan secara take away atau bungkus untuk dibawa pulang.
Bupati Mawadi Ali didampingi Kabag Humas dan Protokol Setdakab Aceh Besar, Muhajir SSTP MPA meminta kepada para pedagang, baik warung kopi maupun rumah makan supaya mulai hari ini tetap buka seperti biasanya.
Sebagai langkah pencegahan terhadap covid 19, maka pelaku usaha ini meminta sudah mematuhi standar protokol dalam pencegahan covid-19 ini. Makanya, oleh Bupati, pedagang diminta hanya melayani sistem take away, sehingga tidak disediakan untuk konsumsi di tempat tersebut.
“Teruslah kita semua berdoa kepada Allah SWT agar musibah ini cepat berlalu dan mari bersatu padu di masa sulit ini,” pungkas Ir Mawardi Ali, Bupati Aceh Besar.
• Sebelum Meninggal, Pria Lansia Ini Mengaku Dibuang oleh Anak-anaknya
• Dampak Wabah Corona, Erick Thohir : Skenario Terburuk Rupiah Bisa Tembus Rp 20.000 per Dollar AS
Mawardi tidak ingin wabah corona yang sedang melanda Indonesia dan Aceh ini justru membuat ekonomi masyarakat anjlok. Ia meminta masyarakat tetap semangat bekerja dan beraktivitas, seperti biasanya.
“Jadi yang mau ke sawah ya ayo ke sawah, yang mau ke laut silahkan melaut, yang jangan berkumpul-kumpul. Yang penting masyarakat kita jangan putus harapan,” ujar politisi PAN ini.
Karena menurutnya, petani dan nelayan itu sangat menopang kehidupan masyarakat lainnya. Justru ketika mereka berdiam diri di rumah, maka dikhawatirkan akan menimbulkan masalah lain bagi masyarakat, misalnya mereka akan kekurangan suplai.
“Jadi tidak bisa kalau semua sektor mati karena ini (covid 19), kecuali kalau kita sudah diperintahkan lockdown semuanya, maka baru kita ikuti,” ujar Mawardi Ali.
Selain itu, Bupati Mawardi juga meminta gampong supaya membuka akses jalan seperti di lorong-lorong masuk kawasan pemukiman. Ia beralasan, penutupan akses jalan dan lorong di gampong dalam wilayah Aceh Besar justru menyebabkan keramaian di posko-posko persimpangan jalan masuk.
"Tidak ada yang jaga malam untuk menutup akses jalan masuk ke gampong sehingga menyebabkan berkumpulnya keramaian-keramaian di posko. Jadi masyarakat tidak boleh menutup jalan akses gampong dan tetap dibuka, karena virus tidak masuk lewat jalan, justru virus akan menyebar jika masyarakat berkumpul dalam keramaian" kata, Ir Mawardi Ali, kepada Serambinews.com.
Bupati Mawardi Ali menegaskan tidak ada instruksi penutupan jalan, pihaknya hanya meminta kepada Keuchik untuk melaporkan kepada kepala Pukesmas melalui Camat apabila ada warga yang baru datang dari luar daerah dan diminta untuk isolasi mandiri selama 14 hari.(*)
• Gampong Panton Luas Aceh Selatan Bentuk Tim Relawan Pencegahan Corona, Ini Langkah yang Dilakukan
• Hasil Rapid Test Laboratorium belum Tentu Akurat, Ini Kata Humas Covid-19 RSUD Kota Subulussalam
• VIDEO - Kejari dan Pemkab Bireuen Bahas Penggunaan Dana APBK Rp 4,6 Miliar untuk Pencegahan Covid-19