Update Corona di Subulussalam

Hasil Rapid Test Laboratorium belum Tentu Akurat, Ini Kata Humas Covid-19 RSUD Kota Subulussalam

Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam menyatakan hasil pemeriksaan melalui rapid test terhadap pasien covid belum tentu akurat

Penulis: Khalidin | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Humas Satgas Covid-19 RSUD Kota Subulussalam, dr Diana Dewi. 

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSALAM – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam menyatakan hasil pemeriksaan melalui rapid test terhadap pasien covid belum tentu akurat dan bisa saja nantinya dalam uji laboratorium hasilnya negatif.

”Belum tentu hasilnya akurat makanya kita kembali merujuk pasien terkait ke rumah sakit rujukan untuk mendapatkan hasil final,” kata dr Diana Dewi, Humas Satgas Covid-19 RSUD Kota Subulussalam kepada Serambinews.com, Jumat (3/4/2020).

Dokter Diana Dewi mengakui, belum mendapat jurnal resmi menyangkut akurasi rapid test termasuk persentasenya. Yang diketahui hanya adanya pasien yang positif dalam test swab laboratorium namun setelah 14 hari, hasilnya kembali negatif.

Namun dalam hal PDP di Kota Subulussalam yang diperiksa dengan rapid test dan hasilnya positif juga masih dianggap belum dapat menegakkan diagnosa. Karenanya, mereka pun tetap harus merujuk pasien ke RSUDZA di Banda Aceh. Sebab, kata dr Diana, andaikan hasil rapid test tersebut sudah akurat maka untuk apa dirujuk kembali. 

“Makanya kami sampaikan ini belum dapat menegakkan diagnosa, hasil final tetap harus melalui swab laboratorium,” ujar dr Diana Dewi.

Kendati belum pasti akurasinya, namun dr Diana menyatakan, jika rapid test menjadi pemeriksaan  atau skrining awal terhadap pasien covid. Dr Diana juga menyatakan tidak dapat menyebutkan soal persentase akurasi rapid test tersebut, sebab belum ada jurnal resmi soal itu.

35 ODP di Aceh Tamiang Dinyatakan Sehat, Masih Ada 27 yang Dipantau

Musara Gayo Salurkan Bantuan kepada 69 KK Warga Terdampak Covid-19

#dirumahaja, BRI Gratiskan Biaya Top Up GoPay

Adapun pernyataan akurasi rapid test 20 persen, menurut dr Diana belum ada sumber resmi. Apalagi, menurut dr Diana rapid test yang digunakan di RSUD Subulussalam bantuan pemerintah melalui provinsi alias rekomendasi resmi. Sehingga tidak pula boleh dianggap sepele.

Hanya saja, ujar dr Diana, yang tak bisa mempersentasekan hasilnya karena tidak ada jurnal resminya. Rapid test ini tambah dr Diana adalah standar pemerintah dan menjadi pemeriksaan awal untuk menentukan pasien sehinga menjadi patokan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.

“Jadi rapid test di RSUD ini resmi dari pemerintah, inilah yang direkomendasikan jadi kalau akurasinya lemah juga tidak mungkin. Hanya saja yang perlu kami jelaskan hasilnya belum final. Karena kalau ini final buat apa ada tes swab laboratorium lagi. Karena masih ragulah maka kita rujuk untuk hasil lebih pasti,” pungkas dr Diana Dewi.

Seorang Pasien Dalam Pengawasan  (PDP) corona di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam dinyatakan positif berdasarkan hasil rapid test. Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Subulussalam, Baginda Nasution dalam konferensi persnya, Jumat (3/4/2020) menyatakan pemeriksaan  rapid test bukan hasil final untuk menentukan positif covid-19.

Plt Kadinkes Aceh Tamiang Diganti, Berkaitan dengan Penanggulangan Covid-19

Dalam jumpa pers yang digelar di Posko Induk Covid turut dihadiri Wakil Wali Kota Subulussalam, Drs Salmaza MAP, Direktur RSUD dr. Dewi Sartika Pinem dan Jubir Satgas  Covid RSUD Subulussalam dr. Diana Dewi. Diakui pihak RSUD Subulussalam telah melakukan pemeriksaan terhadap PDP No 3 melalui rapid test dan hasilnya positif.

Namun, kata Baginda, sesuai dengan pedoman kemenkes bahwa rapid test bukanlah alat untuk menentukan positif ataupun negatif seseorang terhadap virus Covid-19.

Karenanya, untuk mendapatkan hasil lebih pasti, RSUD Subulussalam menurut Baginda akan  merujuk pasien PDP Nomor 3 ini ke Rumah Sakit Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) di Banda Aceh.

“Jadi pemeriksaan dengan rapid test belum menjadi hasil final, nanti pastinya adalah dari laboratorium. Makanya pasien PDP no 3 ini akan kita rujuk ke RSUDZA Banda Aceh. Sebab untuk mengetahui seseorang positif atau negatif, harus berdasarkan hasil laboratorium Litbangkes dari Kemenkes RI, bukan melalui rapid test,” terang Baginda.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved