Corona di Jepang
Puluhan PSK di Jepang Positif Corona, Picu Kekhawatiran Publik
Publik Jepang khawatir akan ada ledakan kasus yang membuat rumah sakit lokal "kewalahan" dalam menangani pasien.
Laporan Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM - Puluhan pekerja seks komersial (PSK) di distrik Kabukicho, Kota Shinjuku, Tokyo, Jepang telah terinfeksi virus corona .
Distrik Kabukicho dikenal sebagai "Kota Tanpa Tidur".
Publik Jepang khawatir akan ada ledakan kasus yang membuat rumah sakit lokal "kewalahan" dalam menangani pasien.
Pejabat di Kabukicho mengatakan peningkatan tajam orang-orang terinfeksi tampaknya terkait dengan area hiburan malam di kawasan itu.
Melansir dari New York Post, Jumat (3/4/2020) Sebagian besar kasus terinfeksi adalah para wanita yang bekerja di klub dan pria hidung belang.
Pertemuan yang dilakukan oleh para PSK yang positif COVID-19 membuat penyebaran virus hampir tak terhindarkan dan mustahil untuk dilacak.
Dalam laporan tersebut, para PSK menolak untuk bekerja sama dalam berbagi informasi dengan siapa mereka telah melakukan hubungan.
Walikota Shinjuku, Kenichi Yoshizumi, mengatakan fasilitas medis di daerah tersebut sudah di ambang "kewalahan”.
Yoshizumi menyarankan orang-orang untuk menghindari klub dewasa tersebut ditengah pandemi virus corona.
Melansir dari The Sun, Jumat (3/4/2020), Pejabat Lingkungan Shinjuku mengatakan jumlah orang yang terinfeksi di daerah itu telah meningkat pesat sejak akhir Maret 2020.
Petugas medis yang menyelidiki menemukan kasus terinfeksi pada ibu rumah tangga yang sering duduk berdekatan dengan pelanggan dan calo di klub dewasa tersebut.
Pejabat percaya sekitar 25 persen dari semua kasus di rumah sakit dapat dikaitkan dengan hiburan malam dan mereka khawatir jumlah infeksi jauh lebih tinggi.
Ketakutan membayangi ratusan bahkan ribuan orang di sana yang kemungkinan telah terinfeksi dan terlibat dalam layanan atau melewati Kabukicho.
Diperkirakan lebih dari 300.000 orang telah mengunjungi di 300 bisnis gerai klub malam di Kabukicho setiap harinya.
Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, dalam konferensi pers pada hari Senin (30/3/2020) mendesak orang-orang untuk tidak pergi ke hiburan malam tersebut,
"Untuk saat ini, saya ingin orang-orang muda menahan diri dan tidak pergi ke tempat karaoke dan klub malam,” kata Koeike.
Dia juga meminta orang-orang setengah baya dan lebih tua untuk menghindari mengunjungi bar dan klub malam dan hiburan malam lainnya.
Gubernur juga meminta warga untuk menghindari acara yang tidak penting sampai 12 April 2020 untuk menghindari penyebaran virus lebih lanjut.
Kepala Asosiasi Penyakit Infeksi Jepang dan Anggota Komite Virus Corona untuk Pemerintah, Kazuhiro Tateda, mengatakan virus itu akan menyebar dengan serius di distrik kehidupan malam itu.
"Ini terkait dengan kehidupan malam," kata Tateda.
Dia mengungkapkan bahwa hampir setengah dari infeksi terbaru di Tokyo adalah berusia remaja dan orang berumur diatas 40-an.
"Ini adalah distrik klub malam yang sangat sibuk di mana orang-orang berdekatan dan itu populer di kalangan pria paruh baya," ungkap Tateda.
Hingga kini, Jepang telah melaporkan lebih dari 2.617 kasus konfirmasi positif covid-19, dengan 63 kasus kematian.(*)
• Pakar Australia Sebut Indonesia Terlambat Menutup Perbatasan, Hal Mengerikan Akibat Virus Corona
• Cegah Covid-19, SAR Ditpolairud Polda Aceh Semprot Disinfektan di SMAN 15 Adidarma
• 52 Narapidana di LP Meulaboh Dibebaskan, Terkait Program Penanganan Penyebaran Covid-19
• Ilmuwan Sebut Sebagian Pasien Covid-19 Mengalami Gangguan Saraf