Badai Landa Singkil
Badai Landa Aceh Singkil, Nelayan yang Sudah ke Laut Harus Kembali ke Daratan
Bahkan nelayan yang sudah melaut harus kembali ke daratan, lantaran terhadang gelombang ketika sampai di muara.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
Puncaknya magrib tadi listik mati.
Sesaat setelah listrik hidup tiba-tiba angin kencang diserta guyuran hujan deras.
Kencangnya tiupan angin terasa menggetarkan rumah serta seng berbunyi.
Namun sejauh ini, khusunya di tempat tinggal Serambinews.com di kawasan Gosong Telaga Barat, Singkil Utara, tidak ada kerusakan.
Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya lagi, badai disertai hujan melanda wilayah Kabupaten Aceh Singkil, Minggu (5/4/2020) malam.
Sejak petang awan gelap telah menggelayut.
Sesekali terlihat cahaya kilat disusul petir dari kejauhan.
Kemudian saat magrib listrik padam, kemudian menyala kembali.
Nah saat listik menyala angin tiba-tiba berhembus angin kencang dari arah Timur.
Setelah sepanjang siang bertiup dari arah Selatan.
Sesaat kemudian turun hujan lebat disertai gemuruh angin dan gelegar petir.
Kencangnya tiupan angin terasa menggetarkan rumah.
Begitu juga dengan atap rumah penduduk yang terbuat dari seng berbunyi keras.
Jika di wilayah daratan cuaca buruk baru terjadi malam hari.
Di wilayah lautan berdasarkan penuturan dari nelayan terjadi sejak pagi.
Nelayan bahkan memilih kembali dari laut akibat badai memicu gelombang tinggi.
"Ombak besar tidak bisa ke luar (laut)," kata Jamad nelayan yang membatalkan ke laut karena terjadang ombak. (*)