Update Corona di Wuhan
Lockdown Dicabut, Wuhan Kembali Bergairah, Orang-orang Sudah Keluar Rumah
Dari total penumpang tersebut, sekitar 40% menuju wilayah Sungai Mutiara, pusat manufaktur utama di China.
"Kegiatan sosial ekonomi berjalan, pergerakan orang meningkat dan begitu pula risiko infeksi silang dari pertemuan massal,” kata Ping.
“Beberapa warga telah kehilangan kewaspadaan mereka dan tidak mengenakan masker ketika mereka pergi ke jalan-jalan," katanya.
"Dibukanya kembali Wuhan tidak berarti segalanya jelas, tidak juga berarti santai dalam pencegahan epidemi dan langkah-langkah pengendalian (di dalam kota)," pungkasnya.
Orang-orang dari Wuhan yang tiba di ibukota China harus menjalani dua kali pengujian virus.
Pasien tanpa gejala dan infeksi impor telah menjadi perhatian utama di China.
Kantor berita Reuters melaporkan kasus virus corona yang baru di China meningkat dua kali lipat dalam 24 jam karena jumlah wisatawan asing yang terinfeksi melonjak, dan infeksi orang tanpa gejala baru lebih dari empat kali lipat.
Kasus baru yang dikonfirmasi naik menjadi 62 orang pada hari Selasa.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan angka itu tertinggi sejak 25 Maret.
Infeksi impor baru menyumbang 59 dari jumlah kasus tersebut.
Pihak berwenang China tidak menghitung kasus tanpa gejala sebagai bagian dari infeksi virus corona yang dikonfirmasi sampai pasien itu menunjukkan gejala seperti demam atau batuk.
Pada hari Selasa (7/4/2020), 1.095 pasien tanpa gejala berada di bawah pengawasan medis di China, dengan 358 di antaranya wisatawan yang datang dari luar negeri.
Untuk membendung infeksi dari luar perbatasannya, Cina telah memangkas jumlah penerbangan internasional dan menolak masuk ke hampir semua warga negara asing.
Wisatawan yang masuk melalui jalur darat juga diperketat.
Hingga Rabu (8/4/2020), jumlah total kasus yang dikonfirmasi di China mencapai 81.802, termasuk 3.333 kematian.(*)