Nasib TKI Ilegal di Malaysia karena Kebijakan Lockdown, Terpaksa Jadikan Tikus Sebagai Makanan

Mujianto mengatakan, itu dilakukan untuk menutupi kebutuhan makan setiap hari karena tidak adanya pendapatan penuh yang mereka terima.

Editor: Amirullah
P3WNI Malaysia
Imigran ilegal asal Indonesia 

SERAMBINEWS.COM - Pemerintah Malaysia menerapkan kebijakan lockdown untuk memutus rantai persebaran virus corona (covid-19).

Sejak pemberlakuan kebijakan tersebut, sejumlah pekerja migran ilegal asal Indonesia mengalami nasib memilukan.

Hal tersebut diungkapkan salah seorang pekerja migran resmi yang bekerja di sebuah pertambangan batu di Sarawak, Malaysia, Mujianto.

Pria asal Blitar, Jawa Timur, itu menyebut mereka tak lagi mendapat gaji penuh dari majikannya.

Bahkan, di antara mereka terpaksa makan tikus setiap harinya.

Mujianto mengatakan, itu dilakukan untuk menutupi kebutuhan makan setiap hari karena tidak adanya pendapatan penuh yang mereka terima.

Fakta Menarik Tentang Finlandia, Negara dengan Penduduk Paling Bahagia di Dunia!

Malam Nisfu Syaban Jatuh Pada Hari Ini, Berikut Amalan dan Doa di Malam Nisfu Syaban 1441 Hijriah

"Sampai ada yang seperti ini, Mas, keadaan teman di Sarawak untuk mengurangi biaya belanja," ujar Mujianto ketika dihubungi, Selasa (7/4/2020).

Mujianto mengungkapkan, rata-rata para pekerja migran ilegal yang tak mendapat upah penuh bekerja di sektor informal, dimana gaji harian menjadi sumber pemasukan utama mereka.

Namun demikian, para pekerja migran resmi tak berdiam diri.

Sebagian dari mereka turut turun tangan membantu nasib sesama warga negara Indonesia (WNI) tersebut.

Lebih lanjut, Mujianto mengungkapkan, perwakilan RI di Malaysia belum ada tanda-tanda memberikan pertolongan terhadap nasib warganya, baik itu migran resmi maupun ilegal.

Mujianto juga mengatakan, otoritas setempat memberlakukan kebijakan dimana warga hanya memperbolehkan belanja berlangsung pada pukul 07.00 sampai 09.00 waktu setempat dan sore pukul 17.00 sampai jam 19.00 waktu setempat.

"Jadi jalan menuju pasar atau permukiman selalu dijaga polisi dan tentara. Jadi kalau tidak ada kepentingan yang mendesak tidak diperbolehkan keluar," katanya.

Lockdown Kota Wuhan Dicabut, Pertunjukan Cahaya Dipersembahan untuk Petugas Medis

Meningkat Setiap Hari, Ahli Epidemiologi Yakin Korban Corona di Indonesia Lebih Tinggi dari Data

Perlindungan hak

Koordinator Bantuan Hukum Migrant Care Nur Harsono telah mendesak pemerintah dapat menggunakan protokol dalam penjemputan pekerja migran Indonesia di Malaysia.

Halaman
12
Sumber: GridHot.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved