Corona Serang Dunia
Negara Barat Ragukan Data Kematian Akibat Covid-19 di Cina, Begini Bantahan Jubir Kemenlu Cina
Terlepas dari kata-kata puja-puji dari WHO, ada banyak keraguan dunia tentang statistik resmi dan klaim keberhasilan.
Penulis: Said Kamaruzzaman | Editor: Mursal Ismail
Tanpa mengomentari informasi rahasia, ini jelas sangat menyakitkan.
Partai Komunis Cina telah berbohong dan akan terus berbohong soal virus Corona demi melindungi rezim,” kata Sasse.
Hal senada disampaikan anggota Komisi Urusan Luar Negeri Kongres, yang juga dari Republik, Michael McCaul.
Dia menyebut Cina bukan mitra yang dapat dipercaya dalam perang melawan Covid-19.
Selama ini, Cina memiliki reputasi buruk dalam hal memberikan angka resmi yang diyakini dunia.
Ini terutama terlihat pada data tentang ekonominya, yang merupakan tolok ukur utama kemajuan negara dan Partai Komunis yang berkuasa.
Tidak seperti kebanyakan negara, angka PDB triwulanan Tiongkok telah lama dianggap lebih sebagai panduan daripada refleksi akurat dari kinerja ekonomi aktualnya.
Sebelum pandemi covid-19, pemerintah Cina punya target pertumbuhan ekonomi sekitar 6% pada tahun 2020.
Selama bertahun-tahun ramalan ini hampir selalu tercapai, hampir tidak ada margin of error.
Tetapi, ada beberapa ekonom di luar Cina yang menganggap itu sebagai bacaan di atas kertas.
Partai Komunis dianggap kerap menyembunyikan kenyataan ketika itu tidak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai partai.
Beberapa pejabat tingkat provinsi pernah dihukum secara terbuka karena memaparkan data PDB.
Ada ekonom yang memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi aktual Cina setengah dari jumlah yang disebutkan.
Oleh karena itu, untuk korban Covid-19 ini, ada yang memprediksi jumlah sesungguhnya jauh lebih besar dari informasi resmi yang disampaikan Pemerintah Cina.
Namun, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Cina Hua Chunying membantah semua tuduhan miring itu.