Berita Banda Aceh

Unsyiah Ciptakan Alat Pelindung Wajah Bagi Tenaga Medis, Begini Bentuk dan Kegunaannya

Namun, kenyataannya alat pelindung wajah ini sangat sulit didapatkan dan stoknya juga semakin terbatas.

Penulis: Jamaluddin | Editor: Nur Nihayati
Dok Humas Unsyiah
Alat pelindung wajah yang diciptakan oleh Unsyiah untuk tenaga medis yang menangani kasus Covid-19. FOTO HUMAS UNSYIAH 

Namun, kenyataannya alat pelindung wajah ini sangat sulit didapatkan dan stoknya juga semakin terbatas. 

Laporan Jamaluddin I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis dalam menjalankan tugas menangani kasus virus Corona (Covid-19), Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) melakukan inovasi dengan menciptakan alat pelindung wajah (face shield) bagi tenaga medis.

Kepala Pusat Pengembangan dan Hilirisasi Inovasi Unsyiah, Dr Ir M Dirhamsyah MT mengatakan, alat pelindung wajah merupakat alat pelindung diri yang sangat penting bagi tenaga medis ketika berhadapan langsung dengan pasien kasus Corona.

Apalagi, menurut Dirhamsyah, jika pasien mengalami batuk atau bersin, yang kecepatannya bisa mencapai 10 meter/detik dan 50 meter/detik.

Bank Aceh Syariah Serahkan Tangki Pengolahan Hand Sanitizer

DPRK Nagan Raya Sudah Tetapkan Dua Calon PAW Komisioner KIP, Segera Diusul ke KPU Pusat

Bupati Aceh Singkil Lepas Relawan Covid-19 Gostel Utara

Namun, kenyataannya alat pelindung wajah ini sangat sulit didapatkan dan stoknya juga semakin terbatas.

Untuk itulah, sambung Dirhamsyah, Unsyiah melalui Fakultas Teknik yang melibatkan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan Industri, mencoba melakukan inovasi dengan mendesain dan membuat alat pelindung wajah tersebut.

“Desain dengan CAD dilakukan untuk membuat model gambar 3-Dimensi, yang kemudian desain tersebut dimanufaktur dengan mesin 3D Printing.

Tiga variasi kualitas Pelindung Wajah (PW) yang kita desain yaitu PW1 (Lower Grade), PW2 (Medium Grade) dan PW3 (High Grade),” ucap Dirhamsyah, melalui Kepala Humas Unsyiah, Chairil Munawir MT SE MM, kepada Serambinews.com, Rabu (8/4/2020) siang sekitar pukul 13.40 WIB.

Semua desain tersebut, sambung Dirhamsyah, awalnya hanya menggunakan dua mesin. Lalu, ditambah lagi satu mesin dari SMK 2.

Hingga saat ini, Unsyiah dan mitranya mampu memproduksi alat pelindung wajah menggunakan tujuh mesin 3D Printing.
Dengan tersedianya kapasitas mesin dan desain produk inovatif yang tersebut, akhirnya mahasiswa berhasil memproduksi hingga mencapai 200 alat pelindung wajah per hari.

Hingga Rabu (8/4/2020) hari ini, sebut Dirhamsyah, Unsyiah sudah memproduksi secara bertahap sebanyak 500 alat pelindung wajah dan telah disumbangkan ke RSUZA Banda Aceh, RS Prince Nayef Unsyiah, RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli (Pidie), dan tenaga medis.

Kapasitas produksi terus dapat ditingkatkan sesuai dengan keperluan untuk membantu tenaga medis sebagai garda terdepan dalam penanggulangan Covid-19.

”Semoga inovasi teknologi, kebersamaan, dan keikhlasan dalam gotong-royong ini, para perekayasa terus dapat memberikan kontribusi dalam menghadapi kejadian luar biasa (KLB) Covid-19 ini,” ucapnya.

Dirhamyah mengakui, semangat kebersaman untuk membantu tenaga medis sangat terasa dalam kegiatan ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved