Di Tengah Pandemi Covid-19, Susi Pudjiastuti Gencar Ajak Makan Ikan

Laporan Firdha Ustin | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti tak henti-hentinya mengajak masyarakat Indonesia untuk makan ikan, bahkan di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini.

Melalui akun twitter pribadinya @susipudjiastuti, ia mengunggah video berdurasi 38 detik berisi ajakan untuk makan ikan.

“Ayo makan ikan, agar badan kita tetap sehat dan terjaga dari virus corona. Ingat, kalau tidak makan ikan???,” tulis Susi dalam cuitannya, Sabtu (11/4/2020).

Dalam video itu, ia sedang menikmati ikan belanak didampingi cucu laki-lakinya, Armand Hilmansyah.

• Lanal Lhokseumawe Sisir Perairan Selat Malaka, Pantau TKI Aceh Kembali dari Malaysia

• Satlantas Polres Aceh Timur Bantu Sembako untuk Warga Kurang Mampu Terdampak Corona

• Guru SMK Arongan Lambalek Mengajar ke Rumah-rumah Siswa, Ini Penyebabnya

“Ikan belanak atau bahasa inggrisnya ikan mullet, yang tadi kita dapat beli dari nelayan yang menjala di pinggir pantai, luar biasa. Lebih enak daripada bandeng karena durinya tidak sebanyak bandeng, dan ikannya segar banget. Kita baru bakar dua, digoreng dua, sama sambal bawang putih dan cabe,” ujar Susi dalam videonya.

Dalam unggahan sebelumnya di akun instagram @susipudjiastuti115, ia mengaku ikan belanak seberat 2,2 kg itu langsung diperoleh dari nelayan yang berada di pinggir pantai.

Pantai yang dikunjunginya pada hari Jumat lalu pun tampak sepi dari nelayan yang melaut.

“Pantainya sepi sekali, nelayan juga enggak ada yang melaut,”

Pendiri Susi Air ini mengatakan jika harga ikan belanak itu dibeli dengan harga 30 ribu rupiah.

“Saya lihat ada dua orang nelayan jalan dapat ikan belanak. Besar-besar, dua kilo dua ons, mereka cukup minta tiga puluh ribu. Kita bisa untuk digoreng,” ujar bos Susi Air itu.

Ia pun menghimbau di tengah pandemi Covid-19 ini, mengajak masyarkat untuk tetap menjalankan karantina dan melakukan physical distancing atau menjaga jarak.

Dalam akhir videonya, ia menyampaikan kalimat penutup dengan sebuah jargon: “Makan ikan sehat, tidak makan ikan, saya tenggelamkan! Yok makan ikan,” tutupnya.(*)