Breaking News

Virus Corona Serang Dunia

2.000 Orang Mati dalam Sehari di Amerika Serikat Akibat Virus Corona, Rekor Pertama di Dunia

Amerika Serikat ( AS) menjadi negara pertama di dunia yang mencatatkan lebih dari 2.000 korban meninggal akibat virus corona dalam sehari

Editor: Muhammad Hadi
JIM WATSON / AFP
Dikelilingi oleh anggota Satuan Tugas Virus Corona Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump berbicara pada konferensi pers tentang virus corona atau COVID-19, di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC, 13 Maret 2020. Trump menyatakan virus corona sebagai darurat nasional. 

SERAMBINEWS.COM - Virus corona atau coronavirus (covid-19) benar-benar meneror dunia.

Bahkan negara super power Amerika Serikat saja tak mampu membendung serangan virus corona.

Amerika Serikat ( AS) menjadi negara pertama di dunia yang mencatatkan lebih dari 2.000 korban meninggal akibat virus corona dalam sehari.

Angka tersebut tercatat pada Jumat (10/4/2020), yang membuat Negeri "Uncle Sam" kian muram di saat miliaran orang di seluruh dunia merayakan hari Paskah.

Dilansir dari AFP, pada Jumat AS melaporkan 2.108 korban meninggal baru yang merupakan jumlah korban harian tertinggi dibandingkan negara mana pun.

Dengan lebih dari 500.000 kasus infeksi Covid-19 yang dilaporkan, AS juga memiliki kasus virus corona terbanyak di dunia.

Pakailah Masker Sekarang Juga, Jangan Sepelekan Virus Corona

Sementara itu jumlah kasus secara global kini mencapai lebih dari 1,7 juta dan jumlah kematian melewati angka 103.000 pada Jumat.

Namun Presiden Donald Trump mengatakan, dengan jumlah kasus di AS yang "mendekati puncaknya" dan physical distancing yang bekerja dengan baik, dia mempertimbangkan untuk menggerakkan kembali roda perekonomian.

Video Oknum Polantas Ludahi Pengendara Mobil Viral di Medsos, Pelaku Diperiksa dan Dimutasi

Trump mengakui risiko kematian akan lebih tinggi jika bisnis dimulai kembali terlalu cepat.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun pada Jumat telah memperingatkan negara-negara agar tidak mencabut lockdown terlalu cepat.

"Tapi tahukah Anda? Tetap di rumah menyebabkan kematian juga," kata Trump menunjuk pada penderitaan ekonomi besar-besaran bagi jutaan orang AS.

Awal Mei Gubernur New York Andre Cuomo mengatakan, jutaan orang di negara bagian harus dites virus corona sebelum perekonomian dimulai lagi.

New York sendiri adalah negara bagian dengan dampak Covid-19 terparah di Negeri "Uncle Sam" dengan 172.358 kasus dan 7.844 korban meninggal hingga Sabtu (11/4/2020).

Banyaknya korban berjatuhan di New York membuat pemerintah setempat langsung menggali kuburan massal.

Menaker Ida Fauziyah Sebut Sudah 1,5 Juta Orang di PHK dan Dirumahkan Dampak Covid-19

Lokasi yang dipilih adalah di Pulau Hart di luar Bronx, yang telah digunakan selama lebih dari 150 tahun oleh pejabat kota, sebagai situs pemakaman massal bagi orang-orang yang tidak memiliki kerabat dekat atau yang keluarganya tidak mampu membayar biaya pemakaman.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved