Corona Serang Dunia
India Buru Anggota Jamaah Tabligh 13 Masjid, 52 Orang Positif Virus Corona
Polisi India mulai memburu anggota Jamaah Tabligh di 13 masjid berbeda di Chandni Mahal, Kota Tua New Delhi, pada Sabtu (11/4/2020).
SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Polisi India mulai memburu anggota Jamaah Tabligh di 13 masjid berbeda di Chandni Mahal, Kota Tua New Delhi, pada Sabtu (11/4/2020).
Sebanyak 52 dari 102 anggota Jamaah Tabligh telah ditemukan dinyatakan positif mengidap virus corona dan pemerintah telah melacak kontak antara mereka, seusai tiga orang di antaranya meninggal di Chandni Mahal karena COVID-19.
Kepala Menteri Negara Bagian Haryana, Manohar Lal Khattar mengatakan anggota Jamaah Tabligh yang belum menyerah diri akan berada di bawah IPC 307 (pemanggilan paksa).
• Monyet dan Gajah Masuk ke Jalanan India, Selama Lockdown Akibat Covid-19
Dia lebih lanjut mengatakan tujuh anggota Jamaah telah ditangkap berdasarkan IPC ini.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Times Now , dia mengatakan 22 orang muncul setelah pemerintah mengeluarkan ultimatum untuk semua anggota Jamaah Tabligh.
“Jamaah Tabligh seharusnya menghormati norma-norma saat ini yang sedang sensitif. Kami menyaksikan lonjakan dalam minggu terakhir setelah 1.600 anggota Jamaah Tabligh dilacak di seluruh negara bagian, ”kata Haryana.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Haryana Anil Vij mengatakan para anggota Jamaah Tabligh yang tidak melapor ke pihak berwenang sampai 8 April akan dijemput paksa.
• Pria India Pura-pura Mati Demi Hindari Lockdown, Berkeliling Dengan 4 Rekannya Hingga Ditangkap
Haryana bukan satu-satunya negara bagian yang mengambil tindakan hukum ketat di bawah payung hukum yang ketat.
Beberapa negara bagian lain di India juga telah mengeluarkan perintah mengenai orang-orang Jamaah Tabligh dan perintah semacam itu untuk pertama kalinya dilakukan.
Negara bagian Uttarakhand dan Chhattisgarh juga telah mengimplementasikan langkah-langkah tersebut.
Sebelumnya Kepala Distrik Rajnandgaon Jaiprakash Maurya mengeluarkan pernyataan yang mengatakan orang-orang tersebut yang terkait dengan Jamaah Tabligh, menyembunyikan informasi tentang gerakan mereka.
Jika tidak datang untuk pemeriksaan akan menghadapi tindakan seperti upaya pembunuhan, seperti dilansir harian India, Timesnownews, Sabtu (11/4/2020).
• Pekerja Migran di India Disemprot Disinfektan, Netizen Marah: Ingin Bunuh Corona atau Manusia?
Pekan lalu, Kepolisian Uttarakhand memperingatkan anggota Jama'ah Tabligh yang bersembunyi agar menyerahkan diri kepada polisi atau departemen kesehatan.
Jika tidak, polisi akan mengambil tindakan keras terhadap mereka.
Berbicara kepada kantor berita IANS, Direktur Jenderal Polisi Uttarakhand Anil Kumar Raturi, Sabtu (114/2020) mengatakan: