Menolak Diisolasi, Pasien Ijtima di Gowa Ngamuk, Ancam Perawat Pakai Pecahan Kaca
Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona tiba-tiba mengamuk di rumah sakit. Pasien tersebut menolak untuk diisolasi di rumah sakit.
Tak hanya itu, pasien PDP ini juga memecahkan kaca rumah sakit.
Padahal, proses isolasi ini bertujuan untuk merawat si pasien dan mencegah penyebaran virus corona kepada orang lain.
Peristiwa ini terjadi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (10/4/2020)
Pria berinisial N ini menolak untuk diisolasi di rumah sakit.
Kelakuan N bahkan semakin membahayakan nayawa petugas medis di rumah sakit setempat.
Sebab, pria ini juga mengancam petugas medis dengan pecahan kaca.
Pasien yang mengamuk ini dari klaster Ijtima Jamaah tabligh akbar di Gowa, Sulawesi Selatan.
“Dia (pasien) juga mengancam perawat pakai pecahan kaca,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Samarinda, Osa Rafshodia, Sabtu (11/4/2020) se[erti dilansir dari Kompas.com.

Ruang isolasi Tulip bagi pasien Covid-19 di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (27/1/2020). (KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON)
Saat itu, pihak rumah sakit pun langsung menghubungi aparat kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda untuk mengamankan situasi.
Sebab, petugas medis yang bertugas ketakutan karena ulah si pasien ini.
Petugas yang datang pun berhasil menenangkan pasien yang sedang mengamuk itu.
Pasien dari klaster Ijtima Jamaah Tabligh di Gowa ini pun akhirnya pulang.
Namun, selama di rumah pasien ini dilarang berpergian atau melakukan aktivitas di luar rumah.
N wajib mengisolasi diri di rumahnya selama satu bulang dibawah pengawasan dari petugas kesehatan.