Saf Shalat Berjamaah di Masjid Raya Kembali Dirapatkan

Saf shalat berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh yang sebelumnya menerapkan pola physical distancing atau jaga jarak fisik

Editor: bakri
FOTO M NUR AR
Jamaah menunaikan shalat zuhur dengan posisi saf rapat di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Sabtu (11/4/2020). 

BANDA ACEH - Saf shalat berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh yang sebelumnya menerapkan pola physical distancing atau jaga jarak fisik antarjamaah untuk mengatisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19, kini mulai dirapatkan lagi seperti biasa.

Pelaksanaan shalat berjamaah dengan saf rapat diterapkan saat shalat Zuhur, Sabtu (11/4/2020). Shalat Zuhur itu diimami Tgk Abdul Manah Daud. "Rapat dan rapikan saf seperti biasa," katanya sebelum takbir.

Saat mendengar imbauan dari imam, makmum langsung merapatkan saf seperti biasa. Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai imbauan tersebut. Sebelumnya, pelaksanaan shalat berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman BandaAceh menerapkan pola hysicaldistancing atau jaga jarak fisik antarjamaah.

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari putusan Taushiyiah Majelis Permusyawartan Ulama (MPU) Aceh Nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan ibadah dan kegiatan sosial keagamaan lainnya dalam kondisi darurat. Pelaksanaan shalat berjamaah dengan jarak fisik lebih satu meter itu mulai diterapkan pada shalat Zuhur, Rabu (1/4/2020).

Cara ini untuk menghindari penyebaran virus Corona atau Covid-19 lebih luas. Kebijakan ini mengikuti salah satu putusan Taushiyiah MPU Aceh Nomor 4 tahun 2020, yaitu masjid yang melaksanakan shalat berjamaah dan shalat Jum'at berdasarkan pertimbangan kemaslahatan di tempat itu, wajib memperhatikan prosedur medis dan protokol kesehatan seperti jarak antarjamaah

(physical distancing) dan lain-lain. Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk H Faisal Ali mendukung langkah yang dilakukan pengurus Masjid Raya Baiturrahman. Ia menyatakan, pola physical distancing  dapat dicabut apabila pandemi Covid-19 tidak meningkat.

Kedanti demikian, Tgk Faisal tetap mengimbau seluruh masyarakat Aceh agar tetap melakukan antisipasi  terhadap wabah Covid-19. "Ya, sekalipun menunjukkan tidak ada penambahan kasus namun masyarakat tetap perlu waspada dan selalu membaca Qunut Nazilah dan doa tolak bala,"  ujarnya.

"Bersyukurlah atas tidak meningkat wabah Covid-19 dengan cara mematuhi seluruh aturan pemerintah terkait penanganan Covid- 19. Dan terus mendekatkan diri kepada Allah serta jangan ada bahasabahasa takabur dan kasar dalam merespon apapun terutama terkait covid-19,"  pungkasnya.(mas)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved