3 Jenazah Polisi Korban Bentrok TNI-Polri Diterbangkan ke Merauke, 2 Korban Tembak Masih Dirawat
Sebelum diterbangkan, ketiga jenazah dilepas oleh Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Pangdam/XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab.
SERAMBINEWS.COM, JAYAPURA - Sebanyak tiga jenazah anggota Polres Mambaramo Raya yang tewas saat bentrok dengan anggota Satgas Yonif 755, diterbangkan dari Distrik Mamberamo Tengah ke Kabupaten Merauke, Papua, Senin (13/4/2020).
Sebelum diterbangkan, ketiga jenazah dilepas oleh Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Pangdam/XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab.
"Pukul 09.50 WIT, tiga jenazah anggota Polres Mamberamo Raya diangkut menuju Pesawat Hercules TNI AU A2307. Selanjutnya diberangkatkan menuju Base Ops Lanus J A Dimara Merauke," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, melalui keterangan tertulis, Senin.
Kamal menjelaskan, jenazah Briptu Marcelino Rumaikewi dan Briptu Alexander Ndun akan dimakamkan di Merauke, sedangkan jenazah Bripda Yosias Dibangga akan dimakamkan di Mappi.
Sedangkan dua korban lainnya yang juga dari Polri, saat ini masih menjalani perawatan di di RS Bhayangkara Jayapura.
"Sementara untuk dua korban luka tembak, saat ini masih dirawat di RS Bhayangkara Jayapura dan dalam keadaan sadar," kata Kamal.
Dalam upacara pelepasan jenazah, hadir juga Waka Polda Papua Brigjen Pol Yakobus Marjuki, Bupati Kabupaten Mamberamo Raya Dorinus Dasinapa, Pejabat Utama Polda Papua, Pejabat Utama Kodam/XVII Cenderawasih.

Diberitakan sebelumnya, pertikaian antara anggota TNI-Polri terjadi di Kabupaten Membramo Raya, Papua, Minggu pagi pukul 07.40 WIT.
Pertikaian ini melibatkan anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya, di Jalan Pemda I, Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, pertikaian itu akibat salah paham.
"Akibat kesalahpahaman antara oknum anggota TNI dan anggota Polres Mamberamo Raya, tiga orang anggota Polri meninggal dunia dan dua orang mengalami luka tembak," kata Kamal dalam keterangan tertulisnya, Minggu siang.
Adapun tiga anggota polisi yang meninggal dunia yakni Briptu Marcelino Rumaikewi, anggota Satuan Reskrim, mengalami luka tembak pada leher bagian kanan satu kali.
Bripda Yosias Dibangga, anggota Satuan Sabhara, mengalami luka tembak pada bagian leher kiri satu kali.
Serta Briptu Alexander Ndun, anggota Satuan Reskrim, mengalami luka tembak pada paha kiri.
Sementara, dua anggota polisi yang terluka yakni Bripka Alva Titaley, anggota Satuan Reskrim Polsek Membramo Tengah, mengalami luka tembak pada paha kiri satu kali, dan Brigpol Robert Marien anggota SPKT mengalami luka tembak pada punggung belakang tiga kali.
Tim gabungan dari Kodam XVII Cendrawasih dan Polda Papua diterjunkan untuk mengusut kasus bentrokan yang terjadi antara oknum TNI-Polri di Mamberamo Raya, Papua.
Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto mengatakan, saat ini tim gabungan sedang bekerja untuk mengumpulkan sejumlah fakta di lapangan.
"Sampai dengan keterangan pers ini diterbitkan pihak Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua sedang menurunkan Tim Gabungan untuk melakukan penyelidikan di TKP dalam rangka mendapatkan keterangan, fakta-fakta kronologis yang sebenarnya," tulis Eko, Minggu (12/4/2020).
Sementara itu, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti meminta oknum yang menyebabkan jatuhnya korban akibat bentrokan antara anggota TNI- Polri di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, diproses hukum secara pidana.
Akibat bentrokan tersebut, tiga anggota polisi tewas dengan luka tembak.
“Untuk kepastian hukum dan keadilan, saya berharap para pelaku yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka diproses pidana sesuai dengan hukum yang berlaku,” kata Poengky ketika dihubungi Kompas.com, Senin (13/4/2020).
Poengky berpandangan, pemberian sanksi dapat memberi efek jera agar kejadian tersebut tidak terulang.
Kompolnas pun mengaku prihatin akan peristiwa tersebut.
Poengky tak memungkiri adanya gesekan antaranggota di level bawah meski pejabat utama TNI-Polri sering memberi contoh perihal sinergisitas kedua instansi.
Menurut dia, gesekan yang kerap kali dipicu masalah kecil tersebut perlu segera diselesaikan.
“Dugaan saya, emosi jiwa muda anggota Polri dan TNI di lapangan terkadang muncul meski dipicu masalah sepele,” ucap dia.
Poengky mengapresiasi langkah Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Herman dalam menangani masalah ini.
Mereka telah menerjunkan tim gabungan untuk menyelidiki peristiwa dan memerintahkan anggota Mapolres Mamberamo Raya tetap berada di rumah.
Kapolda serta Pangdam pun terjun ke lokasi.
“Kompolnas berharap situasi segera kondusif,” ujar dia.
• Pengakuan Oknum PNS Curi Ratusan Boks Masker di Rumah Sakit, Tak Menyangka Aksinya Bakal Ketahuan
• Termometer Palsu Hanya Menunjukkan Angka 37 Derajat Celcius, Dijual Online di Tengah Krisis Covid-19
• Tokoh Masyarakat Aceh Singkil Minta Pembangun Dianggarkan Sesuai Kebutuhan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Jenazah Anggota Polisi Korban Bentrok TNI-Polri Diterbangkan ke Merauke, 2 Korban Tembak Masih Dirawat"