Pengakuan Oknum PNS Curi Ratusan Boks Masker di Rumah Sakit, Tak Menyangka Aksinya Bakal Ketahuan
Dalam kanal YouTube KompasTV, Minggu (12/4/2020), IS mengaku sudah empat kali mencuri masker dalam jumlah banyak di RS Pagelaran.
SERAMBINEWS.COM - Rumah Sakit (RS) Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat, sempat mengaku kehilangan ratusan boks masker selama wabah Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, setelah melapor ke pihak kepolisian, diketahui pencuri masker tersebur adalah IS, seorang pegawai negeri sipil (PNS) di rumah sakit tersebut.
Dalam kanal YouTube KompasTV, Minggu (12/4/2020), IS mengaku sudah empat kali mencuri masker dalam jumlah banyak di RS Pagelaran.
Bahkan, ia menyebut ada tiga rekan sesama pegawai RS yang turut membantu melancarkan pencurian tersebut.

Oknum PNS pencuri masker, IS (kanan), dan reporter Kompas TV (kiri), dalam tayangan YouTube Kompas TV, Minggu (12/4/2020). (YouTube KompasTV)
Pencurian itu bermula ketika seorang teman IS menanyakan stok masker di RS Pagelaran.
"Awalnya kan ada rekan yang menanyakan apakah stok masker di Rumah Sakit Pagelaran banyak atau tidak," kata IS.
"Kemudian saya dengan rekan bertiga melihat langsung ke gudang farmasi penyimpanan masker, dilihat ada sekitar 11 karton atau lebih dari 16 karton," imbuhnya.
Berniat membantu, IS lantas berinisiatif meminta izin kepada pihak RS untuk menjual sejumlah masker.
Namun, ia hanya diizinkan menjual 2 dari belasan karton masker yang ada di RS.
"Kemudian untuk yang pertama kami meminta izin kepada, pertama kepada kepala pengadaan barang dan jasa," ujar IS.
"Kemudian Beliau mengizinkan untuk saya meminta langsung untuk kebutuhan mereka yang membutuhkan masker.
Diberikan izin, asalnya 4 karton tapi diizinkan 2 karton."
Karena masker yang dijual tak seusai dengan kebutuhan rekannya, IS lantas berniat kembali mencarikan stok di RS.
Namun, permintaannya itu ditolak oleh pihak RS.
"2 Karton langsung dibawa, langsung diberikan ke rekan yang waktu itu meminta bantuan, ada yang membutuhkan masker," ucap IS.
"Yang untuk keduanya, saya langsung punya ide lagi karena rekan saya menawarkan kembali, ada yang membutuhkan."
"Kemudian saya ada inisiatif kepada Beliau untuk meminta lagi, tapi tidak diizinkan."
Merasa kecewa, IS lantas mengajak sejumlah pegawai RS untuk bekerja sama.
Ia mengaku meminta izin pada pemegang kunci gudang farmasi RS Pagelaran untuk mengambil sejumlah masker.
"Saya kerja sama dengan pemegang kunci, akhirnya diizinkan masuk dan membawa 2 karton," ucapnya.
Tak berhenti sampai di situ, IS pun kembali melancarkan aksi pencurian hingga keempat kalinya.
Bahkan, pada pencurian ketiga dan keempat ia mengambil lebih banyak masker untuk kembali didijual.
"Yang ketiga-keempat kebetulan saya, bertiga, punya inisiatif lagi mengambil kembali sisa lima kartonnya dengan cara melalui jendela," ujar IS.
Meskipun empat kali mencuri, IS mengaku tak terlalu tergiur dengan keuntungan yang didapat.
Ia bahkan tak beprikir jika aksinya itu bakal diketahui dan memaksanya berurusan dengan pihak kepolisian.
"Kalau untuk harga sebetulnya sekitar 80-100 ribu rupiah ya, di bawah harga pasaran untuk harga masker saat itu," kata IS.
"Kita berpikir karena stok mungkin banyak di rumah sakit, saya kira enggak akan ketahuan. Itu inisiatifnya, enggak ada tergiur karena dari nominalnya enggak terlalu besar sekali," tukasnya.
Simak video berikut ini menit ke-6.34:
Sopir Ambulans Curi Masker
Aksi pencurian masker tak hanya terjadi di Cianjur saja.
Sebelumnya, seorang sopir ambulans berinisial NU (31) ditangkap oleh pihak Polsek Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau.
Hal ini dikarenakan NU mencuri satu dus berisi 1.000 helai masker di tempatnya bekerja.
Dikutip dari Kompas.com, pencurian terbongkar saat petugas medis kehilangan satu dus masker yang disimpan di atas lemari obat di ruang apoteker.
Sehari-hari NU bekerja sebagai sopir ambulans di Puskesmas Tenayan Raya di Kota Pekanbaru, Riau.
Masker tersebut adalah stok untuk puskesmas dari UPT Instalasi Farmasi dan logistik Kesehatan Kota Pekanbaru.
NU yang membawanya dan menyerahkan ke seorang petugas puskesmas yang bernama Roza.
Roza kemudian yang menyimpannya di atas lemari obat di ruang apoteker.
Saat akan dibagikan, petugas baru menyadari jika dus berisi 1.000 helai masker tersebut telah hilang.
Akhirnya pihak puskesmas melaporkannya ke Polsek Tenayan Raya.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Sub Bagian Humas Polresta Pekanbaru Iptu Budhia Dianda saat dikonfirmasi Sabtu (4/4/2020).
"Pada saat masker akan dibagikan, ternyata sudah hilang. Atas kejadian itu, pihak puskesmas membuat laporan ke Polsek Tenayan Raya," kata Budhia.
Kepada polisi, NU mengaku mengambil masker tersebut dan membawanya keluar puskesmas dengan menggunakan sepeda motor.
Satu dus masker tersebut dijual di situs penjualan online seharga Rp 5 juta.
"Dari hasil pemeriksaan, pelaku juga mengaku telah menjual masker melalui situs penjualan online seharga Rp 5 juta," kata Budhia.
NU dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.
Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp 5 juta, satu unit ponsel, dan satu unit sepeda motor. (TribunWow.com)
• Andi Syahril, ASN di Nagan Raya Jadi Relawan RS Darurat Covid Wisma Atlet Jakarta
• Termometer Palsu Hanya Menunjukkan Angka 37 Derajat Celcius, Dijual Online di Tengah Krisis Covid-19
• Jokowi Minta Bantuan untuk Masyarakat Terdampak Corona segera Direalisasikan: Ini Sangat Mendesak
Artikel ini sudah tayang di TribunWow.com dengan judul: Pengakuan Oknum PNS di Cianjur Curi Ratusan Boks Masker di RS, Tak Menyangka Aksinya Bakal Ketahuan