Corona Serang Dunia
Harga Minyak Dunia Anjlok, BBM Turun Seadanya
Harga minyak dunia telah turun di titik terendah dalam 18 tahun ini terakhir, seiring wabah virus Corona telah meluas, sehingga penggunaan kendaraan
"Tapi masih ada jalan panjang sebelum kita mencapai titik itu,” tambahnya.
Secara total, produsen telah melakukan pengurangan pasokan sekitar 12 juta barel per hari di Mei, kata Atkinson, termasuk 9,7 juta mbd yang dijanjikan oleh kelompok OPEC +.
Negara-negara G20 telah sepakat untuk mendukung pemotongan produksi OPEC +.
“Upaya gabungan membawa kita kembali ke di bawah 90 mbd per hari yang merupakan tingkat produksi dunia yang belum kita lihat sejak 2011," kata Atkinson.
Pada Selasa (14/4/2020), Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pandemi virus Corona mendorong dunia ke dalam resesi terdalam dalam satu abad, dengan ekonomi diperkirakan menyusut tiga persen.
Sedangkan harga minyak terus mengalami penurunan dengan WTI mencapai level terendah sejak tahun 2002 karena pemotongan produksi dianggap tidak cukup.
Kontrak patokan WTI pada Rabu (15/4/2020) jatuh ke $ 19,20 per barel atau Rp 302.169 yang merupakan level terendah dalam 18 tahun terakhir ini.
• Ada 178 Miliarder di Dunia Menjadi Orang Kaya Baru Berkat Pandemi Virus Corona
Laporan IEA mengatakan tindakan OPEC + dan G20 tidak akan segera menyeimbangkan kembali pasar.
"Tetapi dengan menurunkan puncak pasokan yang menggantung dan meratakan penumpukan saham dan krisis ini membawa konsekuensi untuk pasar minyak tetap sangat tidak pasti dalam jangka pendek,” katanya.
Birol mengatakan jatuhnya harga minyak kemungkinan akan menyebabkan penurunan besar emisi global yang menghangatkan planet tahun ini.
“Tetapi dalam pandangan saya ini bukan alasan untuk merayakan karena penurunan ini terjadi karena ada krisis ekonomi, industri energi di banyak bagian hampir runtuh dan banyak orang kehilangan nyawa mereka.
"Kita tidak boleh lupa bahwa jika ada rebound ekonomi ... kita mungkin melihat rebound besar emisi juga."
Pada tahun 2009, setelah krisis ekonomi global, emisi turun sebesar 0,4 gigaton hanya meningkat lagi sebesar 1,7 gigaton pada tahun berikutnya,. peningkatan tertinggi dalam 50 tahun terakhir, kata Birol.(*)
• Dampak Wabah Corona, Aktivitas Pasar di Aceh Selatan tak Bergairah