Jelang Ramadhan, Pemerintah Aceh Percepat Penanganan
PEMERINTAH Aceh telah mengambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan percepatan penanganan Covid-19 menjelang datangnya
PEMERINTAH Aceh telah mengambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan percepatan penanganan Covid-19 menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Persiapan itu meliputi protokol kesehatan angkutan umum, pencegahan virus Corona di tempat-tempat ibadah, persediaan kebutuhan pokok masyarakat, dan kesiagaan rumah sakit rujukan melayani pasien Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Pemerintah Aceh yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdul Gani, menjawab Serambi, Selasa (14/4/2020). Ia menjelaskan, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT telah menyurati bupati/wali kota se-Aceh tentang penegasan protokol kesehatan di angkutan umum dalam wilayah Aceh.
"Menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pencegahan Penyebaran dan Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di lingkungan Pemerintah Daerah, Pak Nova mengimbau masyarakat tidak mudik," kata Saifullah.
Ia juga mengatakan, apabila seseorang terlanjur mudik atau tidak dapat menghindari mudik, maka diwajibkan mengikuti Program Pemerintah Aceh dalam Siaga Aceh Pantau Mudik serta melakukan isolasi mandiri sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) sesuai protokol kesehatan dengan mengedepankan prinsip kemanusiaan.
Terkait hal tersebut, pria yang akrab disapa SAG ini mengharapkan kepada bupati/wali kota untuk menyampaikan kepada penyelenggara dan operator angkutan umum agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat kepada masyarakat yang terlanjur atau tidak dapat menghindari mudik.
"Protokol kesehatan yang mesti diterapkan pada simpul-simpul transportasi seperti bandara, terminal, dan pelabuhan, serta perbatasan wilayah, menyiapkan posko pemeriksaan untuk memastikan penumpang bebas dari gejala Covid-19. Sebelum berangkat, sarana angkutan umum disemprot desinfektan dan dilarang menaikkan penumpang di luar terminal," jelasnya.
Selain itu, urai SAG, menerapkan pembatasan sosial atau menjaga jarak (social distancing) dan menjaga jarak fisik (physcal distancing) di dalam angkutan umum melalui penerapan jarak tempat duduk penumpang. Dinas Perhubungan Aceh dan kabupaten/kota diminta memantau melalui teknologi informasi dan komunikasi bagi masyarakat yang terlanjur mudik atau tidak dapat menghindari mudik.
Siaga Sembako
Mengenai persediaan bahan pokok masyarakat, SAG menyebutkan, stok beras medium, premium, dan premium super mencapai 78 ribu ton dan diperkirakan mencukupi kebutuhan Aceh hingga September 2020.
Begitu juga 10 kebutuhan pokok lainnya seperti jagung, gula pasir, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi dan kerbau, daging ayam ras, dan telor ayam ras. Untuk gula pasir ia sebutkan, stoknya di pasar mencapai 500 ton setiap minggu, dan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga usai Idul Fitri nanti.
“Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh telah menghitung kebutuhan setiap bulan dan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Oktober 2020,” katanya.
Masjid dan Musalla
Selain protokol pencegah virus Corona di sekolah, intansi pemerintah, swasta, dan tempat-tempat umum, Pemerintah Aceh juga terus melakukan pencegah Corona di masjid-masjid dan mushalla.
Pada 17 Maret 2020 lalu, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Aceh telah mengeluarkan seruan bersama, yang isinya antara lain mengimbau masyarakat Aceh agar selalu menjaga wudhu, perbanyak zikir, ibadah, membaca Qunut Nazilah dalam setiap shalat lima waktu, serta berdoa kepada Allah SWT.
Selain itu, diserukan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat agar berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat atau jamaah di lingkungan sekitarnya. Forkopimda juga menyerukan kepada masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, tempat ibadah, tempat kerja, serta sarana umum lainnya dengan pola hidup bersih dan sehat.
“Selain seruan Forkopimda Aceh, juga sudah ada tausiah MPU Aceh tentang pelaksanaan ibadah dan kegiatan keagamaan lain dalam kondisi kedaruratan (wabah Covid-19),” tambah SAG.(dan)