Update Corona di Aceh Tamiang
Komit Jaga Perbatasan, Bupati Aceh Tamiang Sampaikan Kendala Antisipasi Covid-19 kepada Plt Gubernur
Mursil menggambarkan, situasi pengamanan perbatasan Aceh – Sumatera Utara yang dipusatkan di Terminal Kualasimpang masih diwarnai minimnya peralatan.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Mursil menggambarkan, situasi pengamanan perbatasan Aceh – Sumatera Utara yang dipusatkan di Terminal Kualasimpang masih diwarnai minimnya peralatan dan petugas. Dia pun berharap, Nova bersedia mengirim petugas dan peralatan tambahan.
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Bupati Aceh Tamiang, Mursil kembali menekankan komitmennya bersama TNI/Polri untuk menjaga perbatasan.
Sebagai upaya mencegah masuknya virus Corona ke Aceh.
Komitmen ini disampaikan Mursil langsung kepada Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah melalui video conference pada Rabu (15/4/2020) siang.
Video coference yang diikuti Forkopimda Aceh dan seluruh kepala daerah se-Aceh, untuk membahas masalah dalam percepatan penanganan Covid-19.
Khususnya dalam menyambut puasa.
“Sudah tiga minggu kami bersama Kapolres dan Dandim dan didukung Perhubungan dan Kesehatan, tetap komit menjaga perbatasan. Aceh harus berterimakasih kepada Aceh Tamiang,” kata Mursil.
• Aceh Besar Terima 150 Paket Pembersih Lantai Masjid dari DMI
Mursil menggambarkan, situasi pengamanan perbatasan Aceh – Sumatera Utara yang dipusatkan di Terminal Kualasimpang masih diwarnai minimnya peralatan dan petugas.
Dia pun berharap, Nova bersedia mengirim petugas dan peralatan tambahan.
Untuk memperkuat pengawasan, agar tidak kecolongan oleh pendatang yang terpapar virus Corona.
“Terima kasih kepada Dishub Aceh yang sudah membantu satu bilik desinfektan, tapi ini masih kurang. Kami masih perlu dua atau tiga lagi bilik desinfektan,” terangnya.
Bilik desinfektan ini menurutnya cukup penting, agar tidak terjadi penumpukan penumpang di Terminal Kualasimpang.
“Sebab pada malam hari, biasanya bus dari Medan itu rapat-rapat jaraknya. Jadi kalau cuma satu, kasihan penumpang harus mengantre lama untuk diperiksa,” ujarnya.
Mursil juga menyampaikan, kebutuhan rapid test agar penyaringan terhadap orang masuk semakin ketat.