Update Corona di Aceh Tamiang
Komit Jaga Perbatasan, Bupati Aceh Tamiang Sampaikan Kendala Antisipasi Covid-19 kepada Plt Gubernur
Mursil menggambarkan, situasi pengamanan perbatasan Aceh – Sumatera Utara yang dipusatkan di Terminal Kualasimpang masih diwarnai minimnya peralatan.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Apalagi kata dia, kondisi Aceh Tamiang sangat dipengaruhi dengan kebijakan Malaysia yang melakukan lockdown.
Kebijakan ini berdampak pada pemulangan TKI berskala besar ke Aceh Tamiang.
• Selama Proses Penanganan Pencegahan Covid-19, Disdukcapil Aceh Tengah Tunda Layanan KIA
“Kalau bisa VCR (visual conversion reaction) lebih bagus lagi, supaya pemeriksaan terhadap orang masuk bisa lebih maksimal,” bebernya.
Dalam kesempatan itu, Mursil meminta izin kepada Nova menggunakan gedung panti jompo sebagai pusat isolasi terhadap orang yang baru datang dari luar negeri.
Sejak berdiri, gedung ini menurutnya belum pernah digunakan.
Sehingga cukup layak difungsikan sementara sebagai ruang isolasi Covid-19.
“Hanya saja belum dilengkapi listrik, air dan tempat tidur. Kami minta bantuan Pak Gubernur agar mendukung rencana kami ini,” harapnya.
Terpisah, Kadis Perhubungan Aceh Tamiang, Syuibun Anwar yang menjadi koordinator posko bersama penanggulangan penyebaran virus Covid-19 menjelaskan, hingga kini belum ada petugas yang mendapat bantuan APD.
Padahal, sebagai orang yang paling terancam terpapar virus mematikan ini, sudah selayaknya seluruh petugas dibekali APD dan suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
“APD yang digunakan petugas itu dibeli sendiri, sejauh ini belum ada bantuan dari Pemerintah Aceh. Kami berharap ada perhatian, termasuk untuk makan minum petugas selama di posko,” imbuh Syuibun. (*)
• 80 Juta Warga AS Terdampak Corona Terima Bantuan, Ini Jumlahnya