Update Corona di Aceh Tamiang

Komit Jaga Perbatasan, Bupati Aceh Tamiang Sampaikan Kendala Antisipasi Covid-19 kepada Plt Gubernur

Mursil menggambarkan, situasi pengamanan perbatasan Aceh – Sumatera Utara yang dipusatkan di Terminal Kualasimpang masih diwarnai minimnya peralatan.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ RAHMAD WIGUNA
Bus asal Medan tujuan Banda Aceh, diperiksa petugas di Terminal Kualasimpang, Aceh Tamiang, Selasa (14/4/2020) malam. Meski tidak didukung anggaran memadai, penjagaan di perbatasan tetap dilakukan maksimal. 

Mursil menggambarkan, situasi pengamanan perbatasan Aceh – Sumatera Utara yang dipusatkan di Terminal Kualasimpang masih diwarnai minimnya peralatan dan petugas. Dia pun berharap, Nova bersedia mengirim petugas dan peralatan tambahan.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Bupati Aceh Tamiang, Mursil kembali menekankan komitmennya bersama TNI/Polri untuk menjaga perbatasan.

Sebagai upaya mencegah masuknya virus Corona ke Aceh.

Komitmen ini disampaikan Mursil langsung kepada Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah melalui video conference pada Rabu (15/4/2020) siang.

Video coference yang diikuti Forkopimda Aceh dan seluruh kepala daerah se-Aceh, untuk membahas masalah dalam percepatan penanganan Covid-19.

Khususnya dalam menyambut puasa.

“Sudah tiga minggu kami bersama Kapolres dan Dandim dan didukung Perhubungan dan Kesehatan, tetap komit menjaga perbatasan. Aceh harus berterimakasih kepada Aceh Tamiang,” kata Mursil.

Aceh Besar Terima 150 Paket Pembersih Lantai Masjid dari DMI

Mursil menggambarkan, situasi pengamanan perbatasan Aceh – Sumatera Utara yang dipusatkan di Terminal Kualasimpang masih diwarnai minimnya peralatan dan petugas.

Dia pun berharap, Nova bersedia mengirim petugas dan peralatan tambahan.

Untuk memperkuat pengawasan, agar tidak kecolongan oleh pendatang yang terpapar virus Corona.

“Terima kasih kepada Dishub Aceh yang sudah membantu satu bilik desinfektan, tapi ini masih kurang. Kami masih perlu dua atau tiga lagi bilik desinfektan,” terangnya.

Bilik desinfektan ini menurutnya cukup penting, agar tidak terjadi penumpukan penumpang di Terminal Kualasimpang.

“Sebab pada malam hari, biasanya bus dari Medan itu rapat-rapat jaraknya. Jadi kalau cuma satu, kasihan penumpang harus mengantre lama untuk diperiksa,” ujarnya.

Mursil juga menyampaikan, kebutuhan rapid test agar penyaringan terhadap orang masuk semakin ketat.

Apalagi kata dia, kondisi Aceh Tamiang sangat dipengaruhi dengan kebijakan Malaysia yang melakukan lockdown.

Kebijakan ini berdampak pada pemulangan TKI berskala besar ke Aceh Tamiang.

Selama Proses Penanganan Pencegahan Covid-19, Disdukcapil Aceh Tengah Tunda Layanan KIA 

“Kalau bisa VCR (visual conversion reaction) lebih bagus lagi, supaya pemeriksaan terhadap orang masuk bisa lebih maksimal,” bebernya.

Dalam kesempatan itu, Mursil meminta izin kepada Nova menggunakan gedung panti jompo sebagai pusat isolasi terhadap orang yang baru datang dari luar negeri.

Sejak berdiri, gedung ini menurutnya belum pernah digunakan.

Sehingga cukup layak difungsikan sementara sebagai ruang isolasi Covid-19.

“Hanya saja belum dilengkapi listrik, air dan tempat tidur. Kami minta bantuan Pak Gubernur agar mendukung rencana kami ini,” harapnya.

Terpisah, Kadis Perhubungan Aceh Tamiang, Syuibun Anwar yang menjadi koordinator posko bersama penanggulangan penyebaran virus Covid-19 menjelaskan, hingga kini belum ada petugas yang mendapat bantuan APD.

Padahal, sebagai orang yang paling terancam terpapar virus mematikan ini, sudah selayaknya seluruh petugas dibekali APD dan suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

“APD yang digunakan petugas itu dibeli sendiri, sejauh ini belum ada bantuan dari Pemerintah Aceh. Kami berharap ada perhatian, termasuk untuk makan minum petugas selama di posko,” imbuh Syuibun. (*)

80 Juta Warga AS Terdampak Corona Terima Bantuan, Ini Jumlahnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved