Pembobol ATM Ditangkap

Ternyata 2 Wanita Terlibat Pembobolan ATM di Bireuen, 1 Lagi DPO, Yang Sudah Ditangkap Warga Medan

Dengan demikian dua tersangka wanita yang terlibat dalam kasus pembobolan mesin ATM di Kabupaten Bireuen pada Februari hingga awal April 2020 ini.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS
Empat tersangka pembobol mesin di ATM kawasan Bireuen, Rabu (15/4/2020) sedang di ruang penyidik Mapolres Bireuen. 

Dengan demikian dua tersangka wanita yang terlibat dalam kasus pembobolan mesin ATM di Kabupaten Bireuen pada Februari hingga awal April 2020 ini.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Aksi delapan kali pembobolan mesin ATM salah satu bank BUMN di Bireuen ternyata juga melibatkan satu wanita lainnya. 

Kini statusnya sudah dimasukkan Polres Bireuen dalam daftar pencarian orang (DPO) bersama empat tersangka pria lainnya. 

Dengan demikian dua tersangka wanita yang terlibat dalam kasus pembobolan mesin ATM di Kabupaten Bireuen pada Februari hingga awal April 2020 ini. 

Total uang yang berhasil mereka kuras Rp 165 juta. 

Sedangkan satu tersangka perempuan lainnya, yaitu Lam alias Gita (36).

Seperti diketahui wanita wiraswasta beralamat di Jalan Cempaka, Setia Budi, Medan Selayang, Medan, Sumatera Utara ini saat ini diamankan di Mapolres Bireuen.

Ia ditangkap personel Reskrim Polres Bireuen di Tapanuli Tengah, Sumatera bersama dua tersangka pria lainnya pada Minggu (12/4/2020) sore. 

Kulit Bawang Bombay jangan Dibuang, Bisa Menurunkan Kadar Kolesterol hingga Melawan Alergi

Kulit Bawang Bombay jangan Dibuang, Bisa Menurunkan Kadar Kolesterol hingga Melawan Alergi

Komit Jaga Perbatasan, Bupati Aceh Tamiang Sampaikan Kendala Antisipasi Covid-19 kepada Plt Gubernur

Empat tersangka pencurian atau pembobol uang di lima mesin ATM salah satu bank. Mereka kini diamankan
di Mapolres Bireuen.
Empat tersangka pencurian atau pembobol uang di lima mesin ATM salah satu bank. Mereka kini diamankan di Mapolres Bireuen. (Humas Polres Bireuen)

Informasi mengenai keterlibatan satu perempuan lainnya disampaikan seorang tersangka pria berinisial Jerr menjawab Serambinews.com di Mapolres Bireuen, Rabu (15/4/2020. 

Menurutnya, dari sembilan pelaku, dua di antaranya perempuan dan keduanya belum menikah. 

“Kamu sudah punya suami belum,” tanya penyidik pada seorang perempuan anggota komplotan tersebut, Lam alias Gita. 

Ia menjawab belum. 

Sedangkan Kasat Reskrim Polres Bireuen, Iptu Dimmas Adhit Putranto SIK, menceritakan dalam pembobolan yang mereka lakukan secara berulang ini, setiap kali aksi berhasil, mereka kembali ke Medan untuk membagi uang ini. 

Kemudian anggota komplotan berbagi tugas lagi dan bergerak lagi ke Bireuen melakukan pencurian serupa di ATM yang sepi. 

Mereka bolak-balik Medan-Bireuen, setiba di Bireuen, mereka menginap di dua hotel.

Begini Modusnya

Seperti diberitakan sebelumnya, empat pembobol mesin ATM salah satu bank BUMN di Kabupaten Bireuen ternyata delapan kali beraksi di lima mesin ATM terpisah. 

Dalam beraksi sejak Februari hingga awal April 2020 ini, mereka berhasil menguras uang Rp 165 juta. 

Hal ini sesuai laporan pimpinan bank yang menjadi korban ini ke pihak Polres Bireuen. 

Menyangkut lima lokasi mesin ATM tempat mereka beraksi mulai dari Kecamatan Gandapura hingga Peudada ini sesuai hasil penyelidikan terhadap para tersangka. 

Kapolres Bireuen AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK MSi melalui Kasat
Reskrim Iptu Dimmas Adhit Putranto SIK, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Rabu (15/4/2020). 

"Hasil penyelidikan sementara uang sebesar itu dikuras di lima ATM
sepanjang jalan Banda Aceh - Medan mulai Gandapura sampai Peudada," kata Kasat Reskrim.

Kasat Reskrim menyebutkan lima mesin ATM yang dibobol delapan kali oleh komplotan ini, yakni di SPBU Simpang Leubu, Kecamatan Gandapura dua kali.

Kemudian di mesin ATM di depan Hotel Purnama satu kali, mesin ATM SPBU Reuleut dua kali, dan mesin ATM di kawasan Peudada tiga kali.

Mereka beraksi mulai pukul 05.00 WIB – pukul 09.00 WIB.

Mereka bergerak menggunakan mobil dari Medan menuju wilayah Aceh. 

Sepanjang jalan mereka awalnya memantau terutama di setiap box mesin ATM yang akan jadi sasaran mereka, yakni di lokasi mesin ATM kawasan sepi. 

"Setiba di ATM yang diincar, satu orang memasukkan kartu ATM dan melakukan transaksi penarikan. 

Selanjutnya, setelah mesin ATM melakukan penghitungan uang, satu orang lagi langsung mencabut stop kontak mesin ATM.

Selanjutnya stop kontak dihidupkan kembali seperti semula.

Selanjutnya, uang transaksi awal akan keluar dan saldo di rekening
tersangka tidak berkurang," jelas Kasat Reskrim mengutip keterangan tersangka. 

Menurut Kasat Reskrim begitulah modus para tersangka setiap kali melakukan aksinya. 

Adapun perlengkapan lain yang ikut mereka bawa setiap beraksi mulai dari tang buaya hingga besi lempengan. 

Tetapi akhirnya, perbuatan mereka akhirnya diketahui unsur manajemen
perbankan nasional ini hingga dilaporkan ke Mapolres Bireuen. 

Ditangkap di dua lokasi

Seperti diberitakan sebelumnya lagi, Polres Bireuen menangkap empat dari sembilan pembobol mesin ATM salah satu bank milik BUMN dalam kabupaten Bireuen. 

Penangkapan di dua lokasi ini dipimpin Kasat Reskrim Polres Bireuen Iptu Dimmas Adhit Putranto SIK.

Seorang tersangka kasus ini adalah pria berinisial Syar (45) pekerjaan petani
warga Desa Lae Sipora, Kecamatan Sengkohor, Kabupaten Singkil.

Ia adalah tersangka pertama yang ditangkap di kawasan ruas jalan Subulussalam pada Sabtu (11/4/2020). 

Penangkapan oleh Polres Bireuen ini setelah berkordinasi dengan Polres Subulussalam.

Keesokannya, Minggu (12/4/2020) pukul 16.30 WIB, Polres Bireuen berhasil menangkap tiga tersangka lainnya.

Ketiganya berhasil ditangkap juga berkat Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Sukma SH SIK MH dan anggotanya sebagai pihak yang dilakukan koordinasi oleh Polres Bireuen. 

Ketiganya yang menggunakan satu mobil Rush putih ditangkap di  Jalan Raya kawasan Tapanuli Tengah. 

Dua di antaranya adalah pria, yakni berinisial Her (33) sopir beralamat di Jln Taut Medan
Tembung, Medan Sumatera Utara dan Jerr alias Alek (36). 

Ia tercatat sebagai wiraswasta yang beralamat di Jalan Bunga, Setiabudi, Kecamatan Medan Selayang, Medan, Sumatera Utara. 

Sedangkan satu tersangka lagi adalah wanita berinisial Lam alias Gita (36), wiraswasta beralamat di Jalan Cempaka, Setia Budi, Medan Selayang, Medan.

Namun, informasi penangkapan ini baru diberitahukan Kapolres Bireuen AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK MSi melalui Kasat Reskrim Iptu Dimmas Adhit Putranto SIK, kepada Serambinews.com, Rabu (15/4/2020). 

Kasat Reskrim menceritakan mereka awalnya mendapat laporan pimpinan bank nasional ini di Bireuen. 

Ia melaporkan adanya pencurian uang di lima mesin ATM bank tersebut dalam Kabupaten Bireuen mulai dari Kecamatan Gandapura hingga Peudada. 

"Kasus pembobolan mesin ATM ini terjadi sejak Februari 2020 hingga awal April 2020," kata Kasat Reskrim didampingi Anggotanya Bripka Zainal Efendi. 

Berdasarkan laporan tersebut, Polres Bireuen membentuk tim menelusuri serta mengambil seluruh CCTV di lima ATM itu .

Rekaman CCTV itu dipelajari satu persatu yang kemudian dibentuk tim bergerak ke
lapangan.

Akhirnya penyelidikan dikembangkan, usaha mencari dan menangkap empat pelaku berhasil di Aceh Singkil dan Tapanuli Tengah pada Sabtu dan Minggu, 11-12 April 2020.

Kini, keempat tersangka sudah dibawa ke Mapolres Bireuen bersama barang bukti berupa dua kendaraan. 

“Ada lima anggota komplotan lainnya sedang dicari. 

Mereka kini kami DPO-kan," ujar Kasat Reskrim didampingi sejumlah Anggota Reskrim lainnya. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved