Curhat Sopir Ambulans Pengantar Jenazah Pasien Covid-19, Menangis karena Geram terhadap Masyarakat

Ceritanya dibagikan dalam acara Mata Najwa yang dipandu oleh presenter Najwa Shihab pada Rabu (15/4/2020) malam, sebagai salah satu narasumber Najwa.

Editor: Mursal Ismail
Tangkapan layar video acara Mata Najwa di youtube
Curhat Sopir Ambulans Pengantar Jenazah Pasien Covid-19, Menangis karena Geram terhadap Masyarakat 

Ceritanya dibagikan dalam acara Mata Najwa yang dipandu oleh presenter Najwa Shihab pada Rabu (15/4/2020) malam, sebagai salah satu narasumber Najwa.

Laporan Yeni Hardika 

SERAMBINEWS.COM – Muhammad Nusryamsurya, sopir ambulans pengantar jenazah dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta.

Ia membagikan keluh kesah ketika menjalankan tugasnya sehari-hari.

Ceritanya dibagikan dalam acara Mata Najwa yang dipandu oleh presenter Najwa Shihab pada Rabu (15/4/2020) malam, sebagai salah satu narasumber Najwa.

Di kesempatan itulah ia mengungkapkan betapa geramnya melihat sikap masyarakat hingga ia tak kuasa menahan tangisnya.

“Ya, seharusnya mereka tahu mbak Nana. Jalanan Jakarta itu masih penuh, masih macet. Seharusnya mereka tahu, apa yang kami kerjakan sekarang,” ujar Nursyamsurya.

“Kami memakamkan jenazah-jenazah ini, yang tiap hari bertambah. Tolong, ikuti instruksi pemerintah. Diam di rumah, kurangilah pekerjaan kami,” sambungnya.

Berikut videonya

Nursyamsurya bercerita, dalam sehari mereka bisa mengantarkan puluhan jenazah pasien covid-19.

Tiap menitnya mereka akan mendapatkan telepon dari kantor untuk meminta dilakukan pemakaman dengan protab covid-19.

Kondisi itu membuat mereka harus bergerak cepat.

Diakui olehnya, rasa khawatir timbul dalam benaknya sebagai seorang manusia.

Namun rasa itu terbendung karena hal tersebut sudah menjadi tugas mereka.

Pelajar SMK Terjaring Razia, Orangtua Kaget Saat Satpol PP Ungkap Putranya Jadi Waria

Top Scorer Liga 1 2020 Penggawa Persib Bandung Wander Luiz Sembuh Dari Covid-19

Detik-detik Polisi di Poso Ditembak Teroris, Pelaku Berpakaian Serba Hitam & Menyerang dari Belakang

Kian hari rasa khawatir itu justru berubah menjadi rasa sedih karena harus berhadapan dengan bertambahnya korban covid-19 yang meninggal dunia.

Melihat kondisi masyarakat disekeliling jalanan ketika mengendarai mobil ambulans lantas membuatnya semakin geram dan sedih.

Mereka seakan masih belum sadar betul akan bahaya infeksi virus corona.

“Saya pengen naik pakai tronton, teriak di jalanan kepada masyarakat: Ayo, tolong kalian diam dirumah! Tolong, ikuti anjuran pemerintah!,” ungkap Nursyamsurya.

“Kalau kalian tahu berapa banyak jenazah yang kami makamkan tiap hari, pasti kalian sedih.

Karena jenazah itu tidak ada yang diantar, tidak ada yang didoain. Langsung masuk ke liang lahat,” sambungnya.

Tangis Nursyamsurya pun tak tertahankan ketika ia mengatakan bahwa situasi ini tak jelas kapan berakhirnya.

Mereka yang bertugas sebagai garda terdepan sangat ingin berkumpul bersama dengan keluarganya.

Terlebih pada saat Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri yang tak lama lagi akan tiba.

 “Sebentar lagi kita puasa, minta tolong (diam dirumah). Kami memakamkan jenazah-jenazah ini udah puluhan tiap hari. Minta tolong, kita (petugas medis) juga punya keluarga. Kita punya tetangga kita punya kehidupan,” ujar Nursyamsurya.

Dalam curhatan itu, ia sangat berharap masyarakat mau mengerti situasi pandemi saat ini benar-benar serius.

Mengikuti anjuran pemerintah dengan berdiam diri dirumah dapat membantu meringankan tugas mereka dan mengurangi risiko penularan. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved