Update Corona Abdya

Satu Warga Abdya Berstatus ODP, Perantau yang Kembali dari Luar Negeri Berjumlah 931 Orang

Empat warga yang sebelumnya masuk status ODP, sudah selesai dilakukan pemantauan selama 14 hari, dan kondisi kesehatannya sudah membaik.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Taufik Hidayat
FOTO DOK BPBK ABDYA
Petugas kesehatan posko pemantauan di Lembah Sabil, atau lokasi pintu masuk Kabupaten Abdya dari arah Medan, Sumut, memeriksa suhu tubuh awak penumpang angkutan umum dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19, Minggu (29/3/2020) 

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Status Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), nihil pada hari Rabu, setelah empat warga yang masuk daftar sebelumnya tuntas dilakukan pemantauan selama 14 hari.

Namun, pada Kamis (16/4/2020), satu warga Abdya dari salah satu desa di Kabupaten itu masuk status ODP.

“Satu warga yang baru masuk ODP hari ini (Kamis) baru pulang dari Malaysia,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Abdya, Safliati SST MKes dihubungi Serambinews.com, Kamis (16/4/2020).

Laki-laki berumur 22 tahun tersebut tiba di Abdya pada 15 April, setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh petugas, ternyata yang bersangkutan diketahui mengalami gejala  Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Seperti suhu badan tinggi, demam, batuk, flu dan filek. “Karena mengalami gejala seperti itu, kami masukkan status ODP sejak hari ini (16 April), dan diharuskan menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari ke depan,” kata Safliati, juga Kepala Dinkes Abdya.

Selama menjadi isolasi di rumah, kesehatan yang bersangkutan terus dipantau.        

Sebagai catatan, berdasarkan update data terakhir yang disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kabupaten Abdya, Rabu (15/4/2020) bahwa Abdya kosong atau nihil status ODP.

Sebab, empat warga yang masuk status ODP sebelumnya selesai pemantauan selama 14 hari, dan kondisi kesehatannya membaik sehingga dikeluarkan dari status ODP.

Empat warga yang selesai proses pemantauan masing-masing, 1 warga salah satu desa di Kecamatan Blangpidie, 1 warga salah satu desa di Kecamatan Kuala Batee, 1 warga salah satu desa di Kecamatan Babahrot dan 1 warga salah satu desa di Kecamatan Susoh.

Adapun status PDP (Pasien Dalam Pengawasan) masih tetap 1 orang hingga Kamis.

Wanita berumur 46 tahun itu diduga postif Virus Corona berdasarkan hasil rapid test (tes cepat) ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah Teungku Peukan (RSUD TP) Abdya, Rabu (8/4/2020) lalu.

Wanita tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abdidin (RSU ZA) Banda Aceh, Rabu malam lalu. Guna memastikan dugaan positif Virus Corona, spesimen tenggorokannya (swab) sudah diambil untuk diperiksa di Balai Besar Laboraturium Kesehatan Jakarta. Namun, hingga Kamis, hasil swab belum diketahui.

Update data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Abdya, Kamis (16/4/2020), warga Kabupaten Abdya perantauan pulang kampung (pulkam) terus membengkak mencapai 931 orang.

Dari jumlah tersebut,  727 orang diantaranya selesai menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari, dihitung sejak tiba di kampung halaman. Sedangkan 204  orang masih menjalani isolasi mendiri di rumah masing-masing.

Warga yang selesai isolasi mandiri sebanyak 727 orang, kondisi kesehatannya secara umum sehat. “Sejauh ini, mereka tak ada keluhan,” kata Safliati.

Sedangkan 204 warga yang mudik yang masih menjadi isolasi selama 14 hari tersebar di sembilan kecamatan sejak Babahrot sampai Lembah Sabil.

Terbanyak di Kecamatan Tangan-Tangan 50 orang. Disusul, Blangpidie 33 orang, Manggeng 30 orang, Susoh 29 orang, Lembah Sabil 18 orang, Babahrot 14 orang, Setia 12 orang, Jeumpa 10 orang, dan Kuala Batee 8 orang.    

Kepala Dinkes Abdya menambahkan, selama isolasi mandiri di rumah, petugas medis melakukan pemantauan kesehatan terhadap bersangkutan. Jika dalam pemeriksaan ada gejala awal yang mengarah ke Covid-19, maka yang bersangkutan dimasukkan dalam daftar ODP (Orang Dalam Pemantauan).

Safliati menjelaskan, warga perantauan Abdya yang mudik sebanyak 931 orang itu baru pulang dari luar negeri, terutama bekerja sebagai TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di Malaysia.     

Sedangkan dari dalam negeri, rata-rata mahasiswa dan pekerja, terutama pulang dari Jakarta, Bandung, Semarang dan sejumlah daerah di Indonesia, termasuk dari Medan  dan Banda Aceh.(*)

YouTuber Medan Ditangkap dan Ditahan, Lakukan Pelecehan Saat Nyanyikan Lagu Aisyah Istri Rasulullah

Waduh, Politisi Ini Usulkan Puasa Ramadhan Tahun Ini Ditunda Karena Alasan Corona

VIRAL - Bocah 9 Tahun Setor Uang Celengan ke Polsek, Untuk Beli APD Tim Medis Tangani Pasien Corona

Puluhan Abang Becak Motor Mengadu Ke DPRK Langsa, Karena tak Kebagian Bansos Covid-19

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved