update corona di aceh
Wabah Virus Corona Menyebabkan Puluhan Ribu Usaha di Seluruh Aceh Terdampak
Di Aceh saja, sudah puluhan ribu bidang usaha, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Koperasi terdampak wabah virus Corona (Covid-19)
Penulis: Herianto | Editor: Ibrahim Aji
Laporan Herianto | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wabah virus Corona (Covid-19) tidak saja menyerang bidang kesehatan, tapi juga sudah memberi dampak negatif ke berbagai bidang lainnya, termasuk kegiatan usaha.
Di Aceh saja, sudah puluhan ribu bidang usaha, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Koperasi terdampak wabah virus Corona (Covid-19).
Virus asal Kota Wuhan, Cina, itu tidak membuat bidang udaha lesu, tapi juga sudah membuat sebagian besar harus tutup sementara karena tak adanya orderan atau pembeli.
• Harga Emas Masih Mahal Capai Rp 2,6 juta Per Mayam, Banyak Calon Pengantin Tunda Pernikahan
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Aceh, Dr Wildan MPd kepada Serambinews.com, Kamis (16/4/2020) menerangkan, dari pendataan sementara yang mereka lakukan sebanyak 29.897 bidang usaha di seluruh kabupaten/kota di Aceh terdampak Covid-19.
Dari delapan kelompok jenis usaha yang dijadikan sebagai sampel, kata Wildan, paling banyak adalah jenis usaha industri rumah tangga, seperti kerajinan tas bordir, dompet, usaha kue, keripik pisang dan ubi, dan yang sejenis.
“Untuk kelompok ini yang terdampak mencapai 7.350 unit usaha,” jelasnya.
Selain itu, tambah Wildan, jenis usaha lain yang juga terdampak wabah Covid-19 adalah usaha dagang kaki lima sebanyak 5.875, peternakan dan perikanan 4.664 unit usaha, pedagang dengan gerobak 3.620, pedagang ayam dan ikan 2.800, warung makan 3.065 unit usaha serta restoran 422.
• Rupiah Loyo Seharian, Pasar Respon Negatif Atas Pernyataan Menkeu Sri Mulyani
“Sedangkan unit usaha berbentuk koperasi, potensi terdampak Covid-19 berdasarkan laporan dari daerah, baru sekitar 167 unit koperasi,” jelas Wildan.
Wildan menerangkan, bagi UMKM dan koperasi yang terdampak Covid-19, akan ditangani dengan program stimulus ekonomi, yang kini sedang dibahas di sejumlah dinas teknis.
Misalnya untuk usaha menjahit, mereka akan diberikan order menjahit masker, sehingga pemenuhan kebutuhan masker bagi masyarakat Aceh tidak lagi didatangkan dari luar Aceh, tapi akan dikproduk oleh UMKM lokal.
“Untuk tahap pertama, jumlah masker yang dibutuhkan sekitar 215.000 buah. Anggarannya juga sudah tersedia. Tinggal tata cara pembayarannya saja,” terang Wildan.
Selain itu, tambahnya, Diskop dan UKM juga sudah membuka program Sale Aceh di internet sebagai upaya mempromosikan berbagai produk UMKM di Aceh.
• Viral, Kebun Binatang Ditutup untuk Cegah Covid-19, Sekelompok Penguin Afrika Bebas Jalan-jalan
Sudah ada 400 jenis produk UMKM yang dipromosikan secara online melalui Sale Aceh.
Sekda Aceh, Taqwallah menambahkan, untuk penyaluran masker yang diproduksi UMKM bisa dititipkan dalam paket bantuan bahan kebutuhan pokok dari Pemerintah Aceh untuk masyarakat terdampak Covid-19.
Ada 61.584 paket bantuan yang sedang disalurkan ke seluruh Aceh.
Dikatakan, program pengadaan masker melalui UMKM tersebut merupakan upaya Pemerintah Aceh memberikan order kepada usaha menjahit.
Mengingat selama merebaknya wabah virus Corona, banyak usaha yang kehilangan order.
• Update - Jumlah ODP Corona 169.446 Orang, PDP 11.873, Pasien Sembuh Lampaui Kasus Meninggal
Sedangkan untuk kegitan usaha lainnya, lanjut Taqwallah, Pemerintah Aceh sedang memikirkan program dan kegiatan yang cocok diberikan agar UMKM terdampak Covid-19 bisa bangkit kembali.
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, kata Sekda, sudah memerintahkan Ketua TAPA bersama anggota untuk me-recofusing belanja pembangunan yang ada di APBA 2020, agar difokuskan bagi pencegahan, penanganan dan dampak ekonomi dan sosial, budaya dan liannya, akibat Covid-19.
“Kalau selama ini, kegiatannya lebih difokuskan kepada bidang kesehatan, ke depan, kesehatannya tetap dilakukan, tapi bidang lainnya yang terdampak Covid-19, juga perlu ditangani serius. Seperti ekonomi, sosial, budaya, agama dan lainnya,” tandas Taqwallah.(*)
• Penanganan Corona di Indonesia Buruk, Pelatih Timnas Shin Tae-yong Tak Bisa Peluk Anak dan Istri