Persiraja Mania
Garang di Lapangan, Ternyata Pemain Persiraja Ini Rajin Shalat ke Masjid
Kuartet ini terhitung tanpa kompromi ketika menghadapi lawan-lawanya terutama saat tanding di Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh.
Laporan Syamsul Azman | Banda Aceh
SERAMBINEWS,COM, BANDA ACEH - Keputusannya menjadi pemain profesional sudah diketahui, baik itu manis ataupun duka ketika menjalaninya.
Terkadang, tiap musim harus berganti klub. Boleh jadi, tim tak mau memperpanjang durasi kontraknya. Tak ada pilihan lain kecuali harus menjadi klub baru. Bagi yang beruntung, langsung mendapat tim baru karena sukses bersama dengan klub sebelumnya.
Perjalanan center-bek Persiraja, Asep Budi Santoso di blantika sepakbola Indonesia sangat jauh. Siapa sangka, mengawali karier bersama Persipo Purwakarta, Jawa Barat, kini dia harus bertualang dari satu klub ke klub lain.
Mantan pemain Jawa Barat di PON 2012 di Riau ternyata pernah membela sejumlah klub besar di Indonesia. Misalnya, Pelita Jaya, Persika Karawang, Persik Kediri, Persela Lamongan, Persiba Balikpapan, PSPS Riau, Persita Tangerang, dan Persiraja Banda Aceh.
Pada musim 2018, Asep Budi Santoso didatangkan Persiraja untuk mengarungi Liga 2. Keputusannya membela Lantak Laju–julukan Persiraja–terbukti jitu. Dia sukses membawa Persiraja lolos ke babak delapan besar sebelum terhenti di tangan PSS Sleman.
Ternyata, dibalik keseriusan Persiraja mengontraknya, ternyata Asep Budi memang ingin bermain dengan tim kesayangan masyarakat Aceh.
Kecuali itu, alasan dia mau terbang ke Aceh karena mes Lampineung dengan dekat Masjid Oman Almakmur, Lampriet.
Bagi pemain kelahiran kelahiran Garut, 19 Desember 1990 itu, ibadah tetap nomor satu atau prioritas dalam hidupnya.
Karena itu, selama bermain di Lampineung, Asep Budi rajin untuk datang ke masjid guna shalat berjamaah. Tapi siapa sangka, sikapnya langsung berubah ketika bermain di lapangan saat membela Persiraja di altar Liga 2 musim 2018.
Bersama Muhammad Andika Kurniawan, Luis Irsandi, dan Agus Suhendra, Asep Budi tampil garang. Kuartet ini terhitung tanpa kompromi ketika menghadapi lawan-lawanya terutama saat tanding di Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh.
Tak ayal, ketika itu, hanya tim promosi Persik Kendal, Jawa Tengah dan Cilegon United FC yang mampu membawa pulang satu angka dari Lampineung.
• Pejabat Struktural Pemerintah Aceh tak Dapat Uang Meugang, Dialihkan untuk Covid-19
• Pulang dari Daerah Terjangkit Covid-19, Satu Dokter Ditetapkan Sebagai PDP Pertama di Bener Meriah
• Panpel Kembalikan Uang Tiket Pertandingan Persiraja vs Bali United, Begini Caranya
Sementara tim yang lain dibuat tak berkutik. Misalnya, gawang PSPS Riau digelontorkan hingga lima gol. Kecuali memiliki marking yang ketat terhadap striker lawan, Asep Budi juga dikenal tangguh dalam perebutan bola di udara.
Hal itu tak berlebihan karena dia memiliki postur ideal ketika memotong serangan lawan dari umpan crossing di sayap.
Kontribusinya bersama rekan-rekan ketika itu membawa Persiraja ke delapan besar Liga 2. Akhirnya, laju Asep Budi Santoso dkk terhenti setelah kalah telak di partai terakhir melawan PSS Sleman, 5-0.
Kebersamaanya dengan Persiraja hanya semusim. 2019 lalu, Asep Budi dikontrak Persita Tangerang atas rekomendasi pelatih sarat pengalaman, Widodo C Putro.
Musim lalu, Persita dan Persiraja sama-sama promosi ke Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Bali.
Setelah memastikan promosi, Persiraja berhasil membawa kembali Asep Budi ke Stadion Lampineung.
Kali ini, persaingan di lini bawah terhitung sangat berat. Kecuali Thomas Adam Mitter, juga terdapat Tri Rahmad Priadi, Luis Irsandi, Ganjar Mukti, dan dirinya.
Pun begitu, kesempatan untuk debut di Liga 1 akhirnya datang juga. Pada pekan ketiga, Asep Budi masuk untuk menggantikan posisi Adam Mitter yang cedera ketika melawan tuan rumah Persik Kediri.
Setelah tampil habis-habisan di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Persiraja mampu menang 1-0 berkat gol Defri Riski.
Kini, hampir sebulan dia harus kembali ke kampung halamannya di Garut, Jawa Barat, menyusul kompetisi Liga 1 dihentikan akibat pandemi virus corona.
Meski kompetisi terhenti, Asep Budi Santoso menikmati masa liburannya dengan tetap beribadah dan latihan.
Apalagi, rumahnya berada dekat dengan masjid. Karena itu, ia sering menghabiskan waktu di mesjid selama berada kampung halaman.
Asep menjelaskan dalam sehari ia latihan bisa satu kali atau dua kali, yang penting mengeluarkan keringat.
“Dalam sehari bisa latihan sekali atau dua kali, namun keseringan sekali, yang penting berolah raga dan mengeluarkan keringat,” ucapnya kepada Serambinews.com, Rabu (15/4/2020).
Dia menjelaskan, setiap hari ia latihan di depan rumah. “Biasanya latihan di depan rumah saja, bersepeda terus ngegym,” ucap putra pasangan Alm N Hidayat dengan Eti Kusmiati.
Selain latihan, kegiatan Asep hanya di mesjid, dikarenakan mesjid dekat dengan kediamannya. “Gak ada kegiatan lain sih, paling cuma ke mesjid saja, karena dekat rumah dengan mesjid,” ujarnya.
• Rina Ridarana Sari, Belajar dan Kuliah Online Sambil Jalani Isolasi Mandiri
• Siapa Sangka, AS Ternyata Ikut Andil Melatih China Bangun Lab Wuhan Tempat Tercipta Virus Corona
• Dua Pelajar Asal China Diserang di Melbourne: Keluarlah Kamu dari Negara Kami!
Ia menjelaskan, meski wabah Covid-19 melanda, ia tetap mengunjungi mesjid untuk beribadah, karena ia sudah biasa ke mesjid, serta lokasi yang dekat.
“Saya tetap ke mesjid karena sudah biasa, lagian juga dekat jarak rumah dengan mesjid,” imbuh mantan pemain Persita Tangerang.
Asep mengaku pulang ke Garut setelah sehari latihan resmi diliburkan. Kala ia pulang dari Banda Aceh, keadaan di kampung halamannya masih dalam keadaan aman.
Namun, saat ini pemerintah kampungnya sudah lebih mengawasi orang yang baru pulang dari perjalanan.
“Kebetulan ketika pulang dulu belum terlalu ramai seperti sekarang, makanya tidak terlalu dipantau, masih aman-aman saja ketika pulang kampung dulu, namun saat ini keadaan lebih darurat, makanya lebih diperketat,” ungkapnya.
Asep juga menjelaskan bahwa saat ini di kampungnya lebih waspada, serta diperketat untuk mencegah infeksi Covid-19.
“Keadaan harus selalu waspada, juga jaga-jaga jarak juga, maskes wajib dipakai dan itu menjadi peraturan kalau mau keluar rumah, juga selalu membersihkan tangan,” ujarnya.
Asep Budi menyampaikan salamnya melalui Serambinews.com kepada seluruh pendukung. Dia mengimbau agar menjaga kesehatan dan tetap patuhi peraturan Pemerintah untuk memutuskan rantai penyebaran Covid-19 yang masih belum terpecahkan.
“Tetap jaga kesehatan, patuhi peraturan Pemerintah, tetap semangat dukung terus Persiraja,” tutup anak kedua dari dua bersaudara ini. (*)
• VIDEO - Pekerja Asing Turun ke Daratan Meulaboh, DPRK Aceh Barat Panggil Perusahaan Batubara
• VIDEO - Rumah Sakit di Amerika Serikat Mulai Kewalahan, Mayat Ditumpuk Tak Beraturan
• VIDEO - Viral Bocah Bergelantung di Kabel PLN Setinggi 15 Meter