Update Corona di Bener Meriah

Pulang dari Daerah Terjangkit Covid-19, Satu Dokter Ditetapkan Sebagai PDP Pertama di Bener Meriah  

Salah seorang dokter yang bertugas disalah satu klinik di Jakarta ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) pertama di Kabupaten Bener Meriah.

Penulis: Budi Fatria | Editor: Jalimin
IRNA
Ilustrasi virus corona 

Laporan Budi Fatria | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Salah seorang dokter yang bertugas disalah satu klinik di Jakarta ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) pertama di Kabupaten Bener Meriah.

Sebelumnya dokter tersebut ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP) setelah tiba di Kabupaten Bener Meriah pada tanggal 12 April 2020. Kemudian yang bersangkutan diwajibkan untuk isolasi diri secara madiri di rumahnya.

Setelah beberapa hari melakukan isolasi diri, kemudian yang bersangkutan mengalami gejala pusing dan demam, selanjutnya dia memeriksakan diri ke RSUD Munyang Kute pada tanggal 16 April 2020.

Hari itu juga, setelah menjalani pemeriksaan, kemudian yang bersangkutan kembali dirujuk ke RSUD Datu Beru Takengon pada pukul 01.00 Wib dini hari.

Wakil Ketua Tim Bidang Informasi dan Publikasi, Wahidi SPd MM saat dihubungi Serambinews.com, Sabtu (18/4/2020) mengatakan,  salah seorang warga Kabupaten Bener Meriah yang baru tiba dari Jakarta ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).

Disebutkan Wahidi, awalnya dokter tersebut tiba dari Jakarta ke Bener Meriah pada tanggal 12 April 2020, kemudian melakukan isolasi madiri di rumahnya, setelah beberapa hari melakukan isolasi mandiri yang bersangkutan merasa ada gelaja seperti pusing, dan demam.

“Tanggal 16 April 2020, dia langsung memeriksakan diri ke RSUD Munyang Kute dan tidak sampai satu hari, kemudian yang bersangkutan kembali di Rujuk ke RUSD Datu Beru Takengon, Kabupaten Aceh Tengah dikarenakan kondisinya semakin melemah,” kata Wahidi.

Lanjut Wahidi, setelah sampai di RSUD Datu Beru Tekengon, yang bersangkutan masih berstatus ODP, tanggal 17 April 2020 siang, dokter tersebut kemudian karena gejalanya semakin meningkat, statusnya dinaikkan menjadi Pasien Dalam Pengawasa (PDP). 

“Dokter tersebut saat ini masih dalam pengawasan pihak RSUD Datu Beru Tekengon, Kabupaten Aceh Tengah,” sebut Wahidi.

Wahidi jugu mengharapkan kepada warga Kabupaten Bener Meriah yang ada di perantauan terutama daerah terjangkit Covid-19, seperti intruksi dari Presiden RI Joko Wido untuk tidak kembali sementara waktu ke kampung halaman, kalaupun harus kembali dengan urusan-urusan penting, diimbau untuk melaporkan ke fasilitas kesehatan (faskes) dan posko kesehatan terdekat.

“Kemudian malakukan isolasi madiri di rumah masing-masing dan tidak berinteraksi dengan siapapun, setelah isolasi diri ada gejala Covid-19 maka jangan tunggu lama, langsung memeriksakan diri ke RSUD Munyang Kute, Kabupaten Bener Meriah,” ungkap Wahidi.

Saat ini tambah Wahidi, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah telah mempersiapkan ruangan khusus isolasi bagi yang mengalami gejala Covid-19 yang telah disiapkan di RSUD Munyak Kute.

“Bagi yang tidak ada gejala dihimbau untuk isolasi diri secara mandiri di rumah masing-masing, sedangkan bagi ODP yang sudah menunjukkan gejala Covid-19 akan diisolasi di RSUD Munyang Kute dan kita sudah menyiapkan ruangannya,” beber Wahidi.(*) 

Rina Ridarana Sari, Belajar dan Kuliah Online Sambil Jalani Isolasi Mandiri

Dinas Pariwisata Banda Aceh Bagikan Paket Sembako untuk Warga Terdampak Corona

Lelang Baju Judo, Miftah Sempat Dapat Hujatan, Namun Kini Sudah Ada yang Menawar

 

BalasBalas ke semuaTeruskan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved