Update Corona Abdya

Abdya Nihil PDP, Warga Traveler Tembus Angka 1.050 Orang

Update data terakhir yang disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya)

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Muhammad Hadi
DOK BPBK ABDYA
Petugas kesehatan posko pemeriksaan Lembah Sabil, atau lokasi pintu masuk Kabupaten Abdya dari arah Medan, Sumut, memeriksa suhu tubuh awak penumpang angkutan umum dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19, Rabu (25/3/2020). 

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Update data terakhir yang disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Selasa (21/4/2020), bahwa daerah itu hanya 1 status ODP (Orang Dalam Pemantauan).

Sedangkan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) nihil atau kosong.

Dari lima warga Abdya masuk status ODP, empat diantaranya sudah selesai proses pemantauan selama mereka menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.

Satu-satu warga Abdya status ODP atau masih dalam proses pemantauan adalah warga salah satu desa/gampong di Kecamatan Manggeng. 

Laki-laki berumur 22 tahun itu masuk ODP sejak 16 April lalu. Dia tiba di Manggeng pada 15 April dalam perjalanan pulang merantau di Malaysia.  

Muadzin Senior Masjidil Haram Sedih Melihat Ka’bah Sepi, Hati Kami Menangis

Setelah pemeriksaan kesehatan oleh petugas puskesmas setempat, ternyata yang bersangkutan diketahui mengalami gejala  Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), lalu masuk ODP yang kelima.

Berdasarkan update data yang disampaikan  Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Abdya, Safliati SST MKes bahwa hingga Selasa (21/4/2020) pukul 17.00 WIB, satu ODP atau orang dalam proses pemantauan adalah dari Kecamatan Manggeng.

Sedangkan status PDP (Pasien Dalam Pengawasan) kosong alias nihil.

Karena satu-satunya status  PDP warga dari salah satu desa di Kecamatan Manggeng, sudah keluar hasil pemeriksaan swab (cairan tenggorokan) di Balai Besar Laboraturium Kesehatan Jakarta.

Hasil pemeriksaan swab di laboraturium, wanita berumur 46 tahun itu dinyatakan negatif Virus Corona. 

Sebelumnya, wanita tersebut berdasarkan hasil rapait test (tes cepat) di RSUD Teungku Peukan Abdya, 8 April lalu, diduga pisitif Virus Corona, kemudian dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh.

IDI Banda Aceh dan ACT Aceh Ajak Masyarakat Ikuti Anjuran Pemerintah Cegah Covid-19

Hasil pemeriksaan swab dinyatakan negatif diterima Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya pada 19 April 2020.

Masih berdasarkan update data terakhir dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Abdya, Selasa (21/4/2020) bahwa warga Kabupaten Abdya perantauan yang mudik (traveler) sudah menembus anka 1.050 orang.  

Dari jumlah 1.050  orang itu, 836 orang diantaranya selesai menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari, dihitung sejak tiba di kampung halaman.

Sedangkan 214  orang masih menjalani isolasi mendiri di rumah masing-masing.

Warga yang selesai isolasi mandiri sebanyak 836 orang, kondisi kesehatannya secara umum sehat.

“Tak ada keluhan yang disampaikan kepada petugas kesehatan,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Abdya, Safliati SST Mkes kepada Serambinews.com.

Sedangkan 214 orang warga mudik yang masih menjadi isolasi selama 14 hari tersebar di sembilan kecamatan sejak Babahrot sampai Lembah Sabil.

Terbanyak di Kecamatan Tangan-Tangan 55 orang. Disusul, Kecamatan Susoh 38 orang, Manggeng 32 orang, Lembah Sabil 26 orang, Blangpidie 23 orang, Setia 13 orang, Babahrot 11 orang, Kuala Batee 9 orang dan Jeumpa 7 orang.

DPW Partai Aceh Kabupaten Pidie Bagikan APD Kepada 26 Puskesmas, Ini Pesan Sarjani Abdullah

Safliati juga Kepala Dinkes Abdya menambahkan, selama isolasi mandiri di rumah, petugas medis melakukan pemantauan kesehatan terhadap bersangkutan.

Jika dalam pemeriksaan ada gejala awal yang mengarah ke Covid-19, maka yang bersangkutan dimasukkan dalam daftar ODP (Orang Dalam Pemantauan).

Warga perantauan Abdya yang mudik yang menembus angka 1.050 orang itu pulang dari luar negeri, terutama bekerja sebagai TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di Malaysia.     

Sedangkan dari dalam negeri, rata-rata mahasiswa dan pekerja, terutama pulang dari Jakarta, Bandung, Semarang dan sejumlah daerah di Indonesia, termasuk dari Medan dan Banda Aceh.(*)

Jelang Ramadhan 1441 H, Mukena Khadijah Masih Diminati, Ini Harganya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved