Update Corona di Aceh Tamiang
Bupati Aceh Tamiang akan Jalani Rapid Test, 12 Dokter Dipastikan Negatif Corona
“Kondisi pak bupati sehat, tidak ada menunjukkan gejala sakit. Ini hanya untuk mengantisipasi,” kata Plt Kadinkes Aceh Tamiang, Abdullah, Selasa.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
“Kondisi pak bupati sehat, tidak ada menunjukkan gejala sakit. Ini hanya untuk mengantisipasi,” kata Plt Kadinkes Aceh Tamiang, Abdullah, Selasa (21/4/2020).
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Bupati Aceh Tamiang, Mursil bersama ajudan dan sejumlah pejabat dijadwalkan menjalani pemeriksaan rapid test.
Pemeriksaan yang sudah diagendakan Dinas Kesehatan pada Rabu (22/4/2020) ini, bagian dari upaya mendeteksi penyebaran virus Corona di kabupaten itu.
“Kondisi pak bupati sehat, tidak ada menunjukkan gejala sakit. Ini hanya untuk mengantisipasi,” kata Plt Kadinkes Aceh Tamiang, Abdullah, Selasa (21/4/2020).
Meski terlihat dalam kondisi baik, pemeriksaan rapid test ini dinilai perlu.
Mengingat setiap harinya bupati menerima kunjungan tamu dari berbagai lapisan masyarakat dan melakukan kunjungan kerja ke sejumlah kampung.
“Setiap hari beliau berinteraksi langsung dengan orang dari berbagai lapisan, baik di ruang kerja ataupun ke daerah. Sudah saya sampaikan dan beliau setuju,” lanjut Abdullah.
• DPW Partai Aceh Kabupaten Pidie Bagikan APD Kepada 26 Puskesmas, Ini Pesan Sarjani Abdullah
Abdullah yang juga Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Aceh Tamiang menjelaskan, pemeriksaan ini dijadwalkan juga terhadap ajudan bupati dan sejumah pejabat yang memiliki aktivitas tinggi di luar ruangan.
Sebelumnya kata dia, pemeriksaan menggunakan rapid test sudah dilakukan terhadap 12 dokter yang terlibat langsung memeriksa pendatang dari daerah transmisi Covid-19.
Dari pemeriksaan itu diketahui, seluruhnya negatif virus Corona.
“Alhamdulillah 12 dokter di Puskesmas yang menangani kasus ini sudah menjalani rapid test, semuanya negatif,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Abdullah menjelaskan, penggunaan rapid test tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Mengingat keterbatasan stok, dampak dari sulitnya barang ini dicari.
Pihaknya menyiasati kondisi ini menggunakan rapid test, ketika mendapat seseorang memiliki suhu tubuh tinggi.
“Kita tes dulu dengan termometer, kalau mencapai 39 derajat celcius baru digunakan rapid test,” bebernya. (*)
• DPRK Aceh Tamiang Dorong Eksekutif Terbitkan Surat Edaran Wajib Masker