Berita Aceh Barat Daya

Jamaah Tarawih di Masjid Agung Baitul Ghafur Abdya Diimbau Pakai Masker dan Bawa Sajadah

Jamaah diimbau memakai masker dan membawa sajadah. Tentu kebijakan ini diambil untuk mencegah penyebaran virus corona.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Ketua Dewan Pembina Masjid Agung Baitul Ghafur Abdya, Thamrin, memimpin rapat membahas kegiatan selama bulan Ramadhan di Aula Masjid setempat, Selasa (14/4/2020). 

Hasil rapat BKM Masjid Agung Baitul Ghafur, pelaksanaan shalat tarawih selama bulan Ramadhan dengan beberapa batasan yang ditetapkan guna mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). 

Seperti, jamaah tarawih diimbau untuk memakai masker dan membawa sendiri sajadah yang bersih dari rumah.

Sedangkan ambal pada permukaan lantai Masjid Agung Baitul Ghafur sudah dibuka sejak bulan lalu sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Corona.

“Kita (pengurus) telah meminta bantuan masker kepada gugus tugas penanganan covid-19 kabupaten. Jika ada, masker tersebut kita bagikan kepada para jamaah. Bila belum sampai, jamaah kita minta memakai masker,” kata Salman.

Selain itu, BKM Masjid Baitul Ghafur juga sudah meminta bantuan pengadaan sarana pencegahan penyebaran Covid-19 kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Abdya.

Seperti alat pemeriksa suhu tubuh, yaitu infrared thermometer.

“Alat ini telah dipesan. Hanya saja apakah bisa sampai sebelum Ramdhan.

Jika ada, maka jamaah diperiksa suhu tubuh sebelum masuk ke masjid,” kata Ketua BKM Masjid Agung Baitul Ghafur, ini.

Pihak BKM juga meminta disediakan wastafel dan antiseptik (hand sanitizer) sebagai tempat dan pembersih tangan para jamaah masjid.      

Makanan berbuka puasa dalam kemasan (kotak) juga disediakan di Masjid Agung Baitul Ghafur, terutama diperuntukkan bagi  para musafir.

“Prinsipnya, makanan berbuka kita sediakan setiap hari dari Bupati Abdya,” kata Ketua BKM.

Seperti diberitakan, Masjid Agung Baitul Ghafur Abdya di Desa Seunaloh, Kecamatan Blangpidie, diresmikan Bupati Akmal Ibrahim pada 11 Februari 2020.

Masjid dengan luas bangunan 80 meter 60 meter ini berdiri megah dan indah di atas lahan seluas 2,4 hektare, berjarak sekitar 100 meter dari kepala jembatan rangka baja Krueng Beukah pada lintasan Kota Blangpidie-Guhang-Cot Mane.

Rumah ibadah tanpa lambang organisasi mana pun itu telah ditetapkan Imam Besar dan Dewan Imam beranggotakan 15 orang dari beragam latar belakang organisasi.

Masjid milik Pemkab Abdya ini juga sudah dibentuk pengurus, meliputi Dewan Pembina dan BKM (Badan Kemakmuran Masjid) dan Dewan Imam.  

Sejak diresmikan, shalat lima waktu  dan shalat jumat di Masjid Agung Baitul Ghafur Abdya sudah berjalan seperti bisa. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved