Kisah Nenek Minah Tinggal Sendiri di Rumah Reyot, Ternyata Tak Pernah Dapat Bantuan Pemerintah
Saking rapuhnya, tak ada warga yang berani memperbaikinya karena takut seluruh bagian atapnya roboh, meski hanya memperbaiki kabel listrik
Karenanya, Dadang tidak memiliki pekerjaan tetap dan sulit mendapat pekerjaan.
Minah mengakui, suaminya memang telah cukup lama meninggal dunia.
Sejak itu, dirinya pun hidup sebatang kara di rumah peninggalan suaminya.
Karena hidup sendiri, saat ada bagian rumahnya yang rusak, Minah pun tak mampu memperbaikinya hingga kondisi rumahnya rusak berat seperti saat ini.
Selama hidup sendiri, Minah mengaku tidak memiliki pekerjaan pasti.
Bahkan, untuk makan sehari-hari, mengandalkan pemberian dari tetangga.
Namun, dirinya tidak pernah mau tinggal di rumah tetangganya meski rumahnya sudah rusak berat.
“Di sini mah, bisa sambil ngaji, sholawatan, di rumah orang perasaan tidak enak, tidak tenang,” katanya.
PKH tidak dapat, BPJS tidak punya...

Siti Djubaedah, Ketua RW 09 Kampung randu Kurung Desa Cibiuk Kaler mengakui, sebenarnya sudah cukup banyak warga yang mengajak Mamah Minah demikian dirinya biasa memanggil Minah, tinggal di rumahnya.
Namun, Mamah Minah selalu menolak.
“Paling kalau sudah hujan deras dan angin, saya ajak ke rumah saya mau, setelah hujan reda Mamah Minah pulang lagi,” jelas Siti yang rumahnya berada di samping rumah Minah.
Siti sendiri tidak mengetahui pasti cerita Mamah Minah dahulu. Karena, dirinya baru tinggal di Kampung Randu Kurung sekitar lima tahun lalu.
Namun, yang pasti sejak pertama dirinya tinggal di Kampung Randu Kurung, Mamah Minah memang sudah sendirian.
Siti mengaku, dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin mengajukan program perbaikan rumah kepada pemerintah desa, termasuk program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).