Warga Langsa Status PDP
Terkait Kasus PDP Pertama di Langsa, Wali Kota Ingatkan Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan
Menurut Wali Kota atau Toke Seum ini, tidak ada yang tahu siapa di antara warga yang membawa penyakit ini. Maka jagalah diri dan keluarga masing-masin
Penulis: Zubir | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Zubir I Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Terkait ditetapkannya seorang warga Kota Langsa berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Wali Kota Langsa Tgk Usman Abdullah SE, mengingatkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan ditetapkan pemerintah, guna mencegah wabah covid-19.
"Saya harap masyarakat tidak menganggap remeh dengan covid-19 ini, karena ini sudah ditetapkan sebagai wabah dunia," imbau Wali Kota, usai mengumumkan status PDP 1 warganya itu, Selasa (21/04/2020).
Menurut Wali Kota atau Toke Seum ini, tidak ada yang tahu siapa di antara warga yang membawa penyakit ini. Maka jagalah diri dan keluarga masing-masing dari ancaman wabah covid-19 ini.
Kurangilah kegiatan tidak bermanfaat dan berkumpul di tempat keramaian baik di cafe, warung, di lapangan, atau tempat umum keramaian lainnya atau sosial distanching.
Selain itu, tidak membuat pertemuan bersifat banyak orang, dan selalu memakai masker saat berada di luar rumah, mencuci tangan saat pulang ke rumah.
Kemudian, tetap menerapkan physical distancing atau jaga jarak antar sesama saat berada di tempat umum.
• Kondisi 10 Orang Keluarga PDP Sehat, Namun Tetap Dikarantina Mandiri 14 Hari
• BREAKING NEWS - Satu Warga Langsa Ditetapkan PDP, Kini Dirawat di RSUD
• Membingungkan, Hasil Swab PDP Corona di Bali Berubah-ubah Positif Negatif Sampai 10 Kali
"Intinya apa yang diimbau dan dianjurkan pemerintah ini agar diikuti, agar kita, keluarga kita dan orang disekeliling kita terhindar dari wabah covid-19 ini," sebutnya.
Bahkan akibat pandemi covid-19, sebut Toke Seum, berapa negara telah mengambil langkah lockdown. Hal itu dilakukan karena kasus covid-19 di negara itu sudah dalam kategori cukup parah.
Menurutnya, Pemerintah tak akan mampu menyelesaikan persoalan wabah covid-19 ini tanpa dukungan dan keterlibatan semua pihak terutama masyarakat.
"Untuk memutuskan mata rantai penyebaran dan mengantisipasi wabah covid-19, maka peran masyarakat wajib dibutuhkan. Lebih baik kita mencegah dari pada nanti harus mengobatinya," ujarnya.
"Karena jika telah terinfeksi (terkena) wabah ini, susah untuk diobati. Apalagi sekarang kondisi RS kita serba kekurangan, dokter paru saja kita hanya miliki dua org," jelasnya.
Wali Kota mengajak maayarakat tak henti-hentinya berdoa kepada Allah SWT, semoga wabah virus yang belum ada obatnya ini segera cepat berlalu.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota menyampaikan bahwa berapa hari lagi akan tiba bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah, dan Pemerintah tidak melarang shalat tarawih, akan tetapi masyarajat harus menerapkan physical distancing.
Kemudian di suasana wabah covid-19 ini, usai shalat tarawih tidak ada ceramah dan jamaah langsung pulang, sesuai imbauan yang telah ditetapkan pemerintah bersama ulama.