Malam Hingga Dini Hari Nanti, Hujan Meteor akan Menghiasi Langit, Ini Penjelasan Lapan RI
Akun yang telah diverifikasi atau bercentang biru itu menjelaskan Lyrids diproduksi oleh partikel debu Komet C/1861 G1.
Radiant hujan meteor ini adalah konstelasi Lyra, tetapi dapat muncul dimana saja di langit,” sarannya.
Dikutip dari laman CNET, American Meteor Society, Robert Lunsford mengatakan, meteor Lyrid cenderung menghasilkan meteor cerah dan bola api sesekali.
Menurut Griffith Observatory, fenomena ini bisa disaksikan hingga satu atau dua jam sebelum fajar.
“Dibandingkan dengan hujan meteor lainnya, Lyrid cenderung menghasilkan meteor cerah dan bola api sesekali,” jelasnya.
Meteor Lyrid merupakan potongan-potongan batu dan debu yang ditinggalkan oleh komet C/1861 G (Thatcher).
Diketahui, perjalanan terakhir komet tersebut telah melalui tata surya bagian dalam adalah pada 1861 silam.
Kemudian, partikel-partikel itu bertabrakan dengan atmosfer atas dengan kecepatan sekitar 43 kilometer per detik dan menghasilkan hujan meteor yang sangat indah.
Kondisi alam pun merupakan sebuah faktor yang menentukan untuk dapat melihatnya dengan mata telanjang.
Dengan kondisi langit yang cerah dan langit gelap yang terbebas dari polusi.
Kita pun disarankan untuk melihatnya dalam keadaan minim cahaya, sehingga pandangan menjadi jelas.
Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) pun mengatakan, hujan meteor lyrid bisa terlihat di seluruh wilayah Indonesia apabila cuaca cerah dan tidak ada polusi cahaya.
Dikutip dari inews, Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin mengungkapkan fenomena tersebut dapat terlihat di seluruh wilayah Indonesia.
Ia pun mengatakan, hujan meteor Lyrid akan terlihat pada medan pandang ke Timur Laut-Utara dengan syarat cuaca cerah.
“Amati langit sekitar timur laut sampai utara,” katanya memberikan tips.
Disebutkan, meteor Lyrid akan meluncur hingga 18 kali per jam.