Corona Serang Dunia
Dua Bulan Hilang Misterius, Jurnalis Wuhan Ini Tampil di Publik dan Ungkap Fakta Sebenarnya
Seperti diketahui, ia dulunya hilang setelah memosting video dari Wuhan selama wabah pandemi virus corona.
Tiga jam kemudian, ketukan pintu kamar Li terdengar.
Ada tiga pria memasuki apartemennya, mengidentifikasi diri mereka sebagai keamanan publik.
Li kemudian pergi bersama mereka ke kantor polisi setempat di mana dia diberi tahu bahwa dia sedang diselidiki atas tuduhan mengganggu ketertiban umum.
Polisi kemudian mengatakan mereka tidak akan menuntut Li, namun polisi mengatakan Li telah mengunjungi "daerah epidemi sensitif" dan dia perlu menjalani karantina.
Li kemudian harus menyerahkan perangkatnya seperti kamera dan komputer kepada seorang teman.
Ia menghabiskan waktu bulan Maretnya pusat karantina di Kota Wuhan dan kemudian dia juga harus menjalani karantina di kota kelahirannya di provinsi lain.
Li mengungkapkan dirinya diberi makan tiga kali sehari, diawasi oleh penjaga keamanan dan hanya menonton siaran tv pemerintah ‘CCTV’ setiap malam.
“Sepanjang waktu, polisi bertindak secara sipil dan legal, memastikan saya beristirahat dan makan. Mereka benar-benar peduli padaku,” katanya.
Li mengatakan dia dibebaskan pada 28 Maret 2020 dan telah menghabiskan waktu bersama keluarganya.
Dia berharap mereka yang menderita selama pandemi ini cepat pulih.
"Semoga Tuhan memberkati China dan orang-orang di dunia bersatu,” ujarnya.
Dalam video yang diunggah Li, Nada bicaranya terdengar netral dan semangat, ini sangat berbeda dari video sebelumnya.
Li, yang telah bekerja untuk CCTV sebagai penyiar daerah, pergi ke Wuhan untuk melaporkan krisis setelah jurnalis dan aktivis warga lainnya Chen Qiushi menghilang.
Dalam videonya, ia melaporkan upaya komite lingkungan setempat untuk menutupi infeksi baru dan mewawancarai warga yang sakit.
Dia mengunjungi krematorium di mana seorang pekerja mengatakan orang dibayar lebih banyak untuk mengangkut mayat.