Pasar Daging Dadakan di Langgar Square Bireuen Sangat Ramai, di Tengah Pandemi Covid-19

Setiap meugang, di Jalan Langgar Square Kota Bireuen menjadi tempat pasar daging meugang dadakan, termasuk kali ini yang sebetulnya dilarang.

Laporan Ferizal Hasan I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Sejak beberapa bulan ini, wabah virus corona (Covid-19) masih terus terjadi di dunia.

Tidak terkecuali di Indonesia khususnya Aceh.

Bahkan pemerintah hampir setiap hari mengimbau masyarakat menjauhi keramaian atau kerumunan serta memakai masker saat ke luar rumah.

Di Aceh termasuk di Kabupaten Bireuen, setiap menjelang bulan Ramadhan, selalu ada tradisi hari meugang yang menjajakan daging sapi dan kerbau.

Namun tahun ini, akibat pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Bireuen sudah melarang dan menghimbau masyarakat tidak membuka pasar daging di kota kabupaten maupun kecamatan. 

• Jalan ke Singkohor Putus, Camat dan Muspika Lakukan Perbaikan Darurat

• Besok Jumat 1 Ramadhan 1441 H, Ini Daftar Khatib dan Imam pada 59 Masjid di Kota Banda Aceh

• KONI Jabar Menangi Lelang Judogi Miftah, Juga Modali Atlet Asian Para Games yang Tak Lepas Hijab Ini

Sebaliknya meugang kali ini hanya diizinkan di desa masing-masing agar pembeli hanya di gampong masing-masing itu.

Tapi larangan atau imbauan tersebut seakan tidak diindahkan.

Buktinya, pasar-pasar daging dadakan meugang tumbuh seperi jamur di musim hujan di Bireuen.

Setiap meugang, di Jalan Langgar Square Kota Bireuen menjadi tempat pasar daging meugang dadakan, termasuk kali ini yang sebetulnya dilarang.

Amatan Serambinews.com, Kamis (23/4/2020) di Jalan Langgar Square Kota Bireuen, masyarakat sangat ramai yang membeli daging di pasar daging dadakan tersebut.

Kondisi ini sangat meresahkan dan memprihatinkan serta mengkhawatirkan terjadinya wabah virus corona di tengah-tengah pandemi Covid-19.

Bahkan banyak pedagang daging dan masyarakat yang tidak memakai masker saat melakukan transaksi jual beli daging di pasar tersebut.

Meskipun pemerintah sudah melarang pedagang daging untuk tidak membuka lapak di Jalan Langgar Square Kota Bireuen.

Tetapi kondisi ini seakan tidak berlaku bagi pedagang dan masyarakat. (*)