Viral Medsos

VIDEO Detik-Detik Jokowi Sebut Mudik dan Pulang Kampung Berbeda, Apa Sudah Sesuai KBBI?

Pernyataan yang diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tengah ramai diperbincangkan masyarakat, termasuk di media sosial.

Editor: Faisal Zamzami
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Presiden Joko Widodo memberikan tanggapan saat mendatangi Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019). Kedatangan Presiden ke PLN untuk meminta penjelasan atas matinya listrik secara massal di sejumlah wilayah. (ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY) 

SERAMBINEWS.COM - Mudik berbeda dengan pulang kampung.

Pernyataan yang diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tengah ramai diperbincangkan masyarakat, termasuk di media sosial.

Hal itu bermula ketika Jokowi menjawab pertanyaan mengapa pemerintah tak melarang masyarakat mudik sejak penetapan tanggap darurat Covid-19 sehingga mata rantai penularan ke daerah bisa terputus sejak awal.

"Kalau itu bukan mudik. Itu namanya pulang kampung.

Memang bekerja di Jabodetabek, di sini sudah tidak ada pekerjaan, ya mereka pulang.

Karena anak istrinya ada di kampung, jadi mereka pulang," kata Jokowi menjawab pertanyaan Najwa Shihab dalam program Mata Najwa yang tayang pada Rabu (22/4/2020).

"Ya kalau mudik itu di hari Lebaran-nya. Beda. Untuk merayakan Idul Fitri.

Kalau yang namanya pulang kampung itu yang bekerja di Jakarta, tetapi anak istrinya ada di kampung," sambung Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun menganggap wajar bahwa banyak orang yang kembali ke kampung halaman di masa pandemi Covid-19 karena kehilangan pekerjaan di tanah rantau.

Justru, menurut Jokowi, mereka yang sehari-harinya tinggal berdesakan di rumah sewa yang sempit di Jabodetabek lebih berbahaya jika tidak pulang kampung.

Penyebabnya, mereka sudah kehilangan pekerjaan sehingga tak sanggup memenuhi gizi sehari-hari yang cukup untuk menangkal virus corona.

"Mereka di sini tidak bekerja. Lebih berbahaya mana?

Di sini di dalam ruangan dihuni 8-9 orang atau pulang ke kampung, tapi di sana sudah disiapkan isolasi dulu oleh desa," ujar Jokowi.

"Saya kira sekarang semua desa sudah menyiapkan isolasi ini yang pulang dari desa.

Lebih bahaya mana? Saya kira kita harus melihat lebih detail lapangannya. Lebih detail angka-angkanya," lanjut mantan Wali Kota Solo itu.

Diketahui sebelumnya acara Talkshow Mata Najwa jadi pembicaraan saat Jokowi sebut Pulang Kampung dan Mudik adalah hal yang berbeda di depan Najwa Shihab. 

Bermula saat tadi malam, Rabu (22/4/2020), Presiden Jokowi tanggapi pernyataan Najwa yang menyebut hampir 1 juta orang curi start mudik hingga aturan larangan mudik dianggap tidak efektif.

"Kalau itu bukan mudik. Itu namanya pulang kampung. Karena bekerja di Jabodetabek. Di sini mereka sudah tidak punya pekerjaan ya mereka pulang karena anak dan istri ada di kampug," ujar Jokowi.

Jokowi menjawab pertanyaan Najwa Shihab yang menyebutkan kenapa pemerintah baru akan membuat kebijakan terkait mudik padahal faktanya sudah banyak orang yang mudik.

"Data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hampir 1 juta atau usekitar 900.000 orang yang sudah mudik. Kalau pemerintah baru akan melarang, apa tidak terlambat karena sebaran sudah terjadi?" tanya Najwa Shihab dalam sebuah video yang dibagikan di akun twitter @matanajwa, kemarin.

Mendapat pertanyaan seperti itu, Presiden Jokowi kemudian menjelaskan arti mudik dan pulang kampung yang dalam pandangannya itu berbeda.

"Kalau mudik itu di hari Lebarannya. Ya beda. Untuk merayakan Idul fitri," kata Jokowi.

Najwa menegaskan, "Itu kan hanya perbedaan masalah waktu bapak."

Menurut Jokowi, "Kalau namanya pulang kampung ya bekerja di Jakarta. Tapi anak istri ada di kampung."

Menurut Najwa Shihab, mengacu pada pernyataan Jokowi berarti itu itu hanya perbedaan waktu, tapi aktivitasnya sama. Mereka pulang ke kampung dan telah membawa virus ke kampung juga.

Jokowi kemudian mengajak Najwa Shihab untuk melihat kenyataan di lapangan dan berbicara secara detail.

"Coba dilihat juga di lapangan. Di jakarta mereka menyewa 3x3 m2 atau 3 x 4 m2, isi 8-9 orang. Mereka di sini tidak bekerja. Lebih bahaya mana. Di sini di dalam ruangan, dihuni 8-9 orang atau pulang ke kampung tapi di sana juga disiapkan isolasi dulu oleh desa, semua desa sudah siapkan isolasi," katanya.

"Jadi, lebih bahaya mana. Jadi kita harus lihat lebih detail angka-angkanya, lebih detail ke lapangannya," tambah Jokowi.

Simak videonya berikut ini.

Arti Mudik dan Arti Pulang Kampung dalam KBBI 

Bila kita menengok Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), maka arti mudik adalah pulang kampung.

Membuka KBBI V versi Android, terbitan Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kata 'mudik' memiliki dua arti.

Berikut adalah arti 'mudik; dalam KBBI V.

Mudik diartikan sebagai (berlayar, pergi) ke udik dan juga  pulang ke kampung halaman.

Sementara pulang kampung diartikan sebagai kembali ke kampung halaman dan mudik.

Untuk lebih lengkapnya, bisa cek di LINK KBBI ini. 

pulang » pulang kampung
⇢ Tesaurus

kembali ke kampung halaman; mudik: dia -- kampung setelah tidak lagi bekerja di kota

mu.dik
⇢ Tesaurus

v (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman): dari Palembang -- sampai ke Sakayu

v cak pulang ke kampung halaman: seminggu menjelang Lebaran sudah banyak orang yang --

 

Larangan Mudik

Untuk diketahui, pemerintah telah menyatakan larangan mudik bagi masyarakat yang daerahnya melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Namun, sebelum pemerintah memberlakukan larangan mudik, data Kementerian Perhubungan menunjukkan, hampir sejuta orang telah kembali ke kampung halaman lantaran kehilangan pekerjaan pada masa pandemi.

Sebelumnya, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan melarang masyarakat untuk mudik demi mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Pada rapat hari ini, saya ingin menyampaikan juga bahwa mudik semuanya akan kita larang," kata Presiden Jokowi, Selasa (21/4/2020).

Jokowi meminta jajarannya segera mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan larangan mudik ini.

Dalam rapat sebelumnya, pemerintah diketahui belum melarang mudik dan hanya menyampaikan imbauan agar masyarakat tak pulang ke kampung halaman.

Larangan mudik sebelumnya hanya berlaku bagi ASN, TNI, Polri, dan pegawai BUMN. Namun, Kepala Negara menyebutkan, berdasarkan survei, masih ada 24 persen masyarakat yang bersikeras akan mudik.

"Artinya, masih ada angka yang sangat besar," kata dia.(*)

Dua Bulan Hilang Misterius, Jurnalis Wuhan Ini Tampil di Publik dan Ungkap Fakta Sebenarnya

Plt Bupati Bireuen Dinilai Lamban Salurkan Sembako untuk Masyarakat Imbas Covid-19

Wings Perpanjang Jadwal Terbang Tiga Kali Sepekan di Bandara Malikussaleh Aceh Utara

Sebagian artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Detik-Detik Ketika Jokowi Sebut Mudik dan Pulang Kampung Berbeda, Ini Penjelasannya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved