Benarkah Mahasiswi Malaysia Tertular di Aceh? Ini Kata Pakar dan Hasil Tes Warga Rukoh-Blang Krueng
Jika itu benar, Aceh khususnya Banda Aceh dan Aceh Besar berarti sudah menjadi daerah transmisi lokal sehingga dibutuhkan penanganan yang lebih serius
Benarkah Mahasiswi Malaysia Tertular di Aceh? Ini Kata Pakar dan Hasil Tes Warga Rukoh-Blang Krueng
Laporan Yocerizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pemerintah Malaysia baru-baru ini mengumumkan ada tiga mahasiswinya yang kembali dari Aceh positif Covid-19 (Corona).
Belakangan diketahui, dari tiga orang itu, hanya dua yang berstatus mahasiswi dan seorang lagi belum jelas statusnya, tetapi diduga merupakan pelancong.
Dua mahasiswi tersebut kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry (Ar-Raniry). Satunya tinggal di Gampong Blang Krueng, Aceh Besar dan satunya lagi di Gampong Rukoh, Banda Aceh.
Kabar terjangkitnya kedua mahasiswi Malaysia ini tentu saja mengagetkan. Ada anggapan, seakan-akan ketiganya tertular saat berada di Aceh.
Jika itu benar, Aceh khususnya Banda Aceh dan Aceh Besar berarti sudah menjadi daerah transmisi lokal, sehingga dibutuhkan penanganan yang lebih serius.
Sebab selama ini, hampir semua kasus positif di Aceh merupakan kasus impor yang berasal dari luar. Semua pasien memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah, terutama dari daerah terjangkit.
• Begini Disarankan Waktu Santap Sahur yang Paling Nyaman
• Beberapa Amalan Wanita Haid yang Bisa Ditunaikan Selama Ramadan, Ini Infonya
• Ini Bacaan Niat Puasa Ramadhan dan Lafal Latinnya, Bolehkah Dibaca Setelah Imsak?
Kronologi Perjalanan Pulang ke Malaysia
Berdasarkan informasi yang diperoleh Serambinews.com, kedua mahasiswi Malaysia yang positif Covid-19 merupakan tipikal mahasiswi yang senang berdiam di rumah alias tidak suka jalan-jalan.
“Mereka memang jarang keluar rumah,” kata Ketua Persatuan Kebangsaaan Pelajar Malaysia di Indonesia (PKPMI) Aceh, Muhammad Syafiq bin Ismail.
Kedua mahasiswi ini merupakan bagian dari 106 mahasiswa asal Malaysia di Aceh yang dipulangkan oleh pemerintah mereka pada gelombang ketiga.
Mereka berangkat dari Banda Aceh menggunakan pesawat Lion pada hari Kamis, 16 April 2020 dan tiba di Bandara Kualanamu (KNO) Medan pukul 10.30 WIB.
Dari Kualanamu, rombongan berangkat menuju Kuala Lumpur International Airport (KLIA) pada pukul 15.40 WIB. Ini berarti mereka sempat tertahan di KNO selama 4 jam.
Begitu tiba di Malaysia, para mahasiswa dikarantina di Malaka, dan pada esoknya Jumat (17/4/2020) dilakukan pemeriksaan swab. Hasilnya diinformasikan pada hari Sabtu (19/4/2020).
• Pekerja Konstruksi Ramai-Ramai Kembali ke Jawa di Hari Terakhir Penerbangan di Bandara SIM
• Dana BOS untuk Aceh Mulai Disalurkan ke Sekolah
• Mulai Hari Ini, Bandara SIM Blangbintang Tutup untuk Penumpang, Hanya Ini yang Dilayani