Update Corona Dunia

WHO Sebut Orang Terinfeksi Corona tak Kebal untuk Serangan Kedua

Ide itu muncul di tengah upaya pemerintaha setempat untuk perlahan-lahan mengembalikan ekonomi yang kolaps karena lockdown guna mencegah pandemi.

Editor: Ansari Hasyim
archyworldys.com
Ilmuwan June Almeida disebut-sebut sebagai penemu virus corona. 

SERAMBINEWS.COM - Badan Kesehatan Dunia ( WHO) menekankan, belum ada bukti bahwa orang yang terpapar Covid-19 bisa kebal dan tak akan terinfeksi lagi.

Peringatan itu menunjukkan, kabar rencana untuk menerbitkan "paspor imun" malah akan berdampak kepada virus yang terus menyebar.

"Saat ini tidak ada bukti bahwa orang yang sembuh dari Covid-19 bakal imun dan tidak akan terpapar dri infeksi kedua," ulas WHO.

Hingga Jumat (24/4/2020), otoritas kesehatan dunia itu menyatakan belum ada penelitian bahwa sembuh dari virus corona bisa memberikan kekebalan dari serangan kedua.

Sejumlah negara mulai mengembuskan ide menerbitkan dokumen imun berdasarkan tes serologi, yang menunjukkan adanya antibodi pada darah.

Ide itu muncul di tengah upaya pemerintaha setempat untuk perlahan-lahan mengembalikan ekonomi yang kolaps karena lockdown guna mencegah pandemi.

VIDEO - Penertiban Jaga Jarak Lima Meter Terhadap Pedagang Takjil di Lhokseumawe

Ledakan Kedua Wabah Baru Virus Ancam Iran

Kawanan Sapi Safari Ramadhan ke Keude Meureudu, Tinggalkan Jejak Kotor, Bikin Pemilik Toko Pusing

Dilansir AFP Sabtu (25/4/2020), efektivitas tes itu belum teruji benar dengan data sains yang ada tak bisa membenarkan penerbitan " paspor imun".

WHO menerangkan, mereka masih belum menemukan adanya temuan valid bahwa kekebalan tubuh bakal menjamin seseorang tak akan terjangkit Covid-19 untuk kedua kalinya.

"Orang yang merasa kebal dengan infeksi kedua karena menerima hasil tes imun positif bakal mengabaikan imbauan kesehatan," ujar WHO.

"Karena itu, penerbitan sertifikat semacam itu bisa meningkatkan risiko penyebaran yang berkelanjutan," lanjut organisasi tersebut.

Organisasi di bawah PBB itu melanjutkan, mereka yakin tes serologi itu butuh penelitian lebih lanjut untuk memastikan akurasinya.

Secara khusus, tes itu harus bisa membedakan respons imun yang dihasilkan tubuh selama terinfeksi, dengan tipe lain dari keluarga coronavirus.

Tipe yang dimaksud adalah virus yang menyebabkan Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS), dan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS).

WHO menjelaskan, mereka yang pernah terinfeksi salah satu dari dua jenis virus itu bakal memproduksi antibodi yang akan menuai reaksi dengan antibodi dari Covid-19.

Karena itu, badan yang dipimpin Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus tersebut menekankan pentingnya tes serologi untuk membedakannya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO: Tak Ada Bukti Orang yang Terkena Covid-19 Bisa Kebal".

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved