Corona Serang Dunia

Turki Catat 2.706 Kematian Corona

Kementerian Kesehatan Turki, Sabtu (25/4/2020) menyatakan jumlah warganya yang meninggal akibat virus Corona sudah mencapai 2.706 orang dan 106

Editor: M Nur Pakar
zoom-inlihat foto Turki Catat 2.706 Kematian Corona
AFP/Ozan KOSE
Foto gabungan memperlihatkan kondisi lapangan Sultanahmet yang tampak kosong seusai wabah virus Corona (atas) dan bawah sebelum wabah melanda Turki. Foto dibuat pada 24 April 2020

SERAMBINEWS.COM, ISTANBUL - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Turki, Sabtu (25/4/2020) menyatakan jumlah warganya yang meninggal akibat virus Corona sudah mencapai 2.706 orang dan 106 di antaranya kematian terbaru.

Menteri Fahrettin Koca juga menunjukkan 2.861 kasus baru yang dikonfirmasi, sehingga totalnya sebanyak 107.773 orang.

Dikatakan, sebanyak 3.845 orang telah dipulang dari rumah sakit dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah pasien yang pulih menjadi 25.582 orang.

"Tingkat tes positif menurun," tweeted Koca dan mendesak tindakan pencegahan terus.

Turki menempati urutan ketujuh di dunia atas jumlah infeksi yang dikonfirmasi, menurut Johns Hopkins University.

Tetapi para ahli percaya bahwa jumlah sebenarnya dari pandemi di seluruh dunia lebih tinggi dari perhitungan.

VIDEO - Wanita Tua Berusia 107 Tahun di Turki Selamat dari Virus Corona

Masker Gratis ala Turki

Gerak Cepat ala Pemerintah Turki Menanggulangi Corona

Apalagi, hampir 870.000 orang telah diuji di Turki selama ini, seperti dilansir AP, Sabtu(25/4/2020).

Sedangkan Italia melaporkan 415 kematian dan 2.357 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir pada Sabtu (25/4/2020).

Kementerian Kesehatan Italia menempatkan angka kematian tertinggi di Eropa lebih dari 26.000 orang.

Total infeksi yang diketahui di negeri Pizza ini lebih dari 195.000 orang.

Wilayah Lombardy mencatat sebagian besar kasus di Italia, dimana sekitar 700 orang kembali terinfeksi virus Corona, sehingga totalnya 72.000 orang, sejak kasus pertama di wilayah utara itu pada 20 Februari 2020.

Wilayah selatan Italia telah terhindar dari beban wabah.

Pihak berwenang juga memperingatkan orang Italia agar tidak meninggalkan jarak sosial setelah penguncian dan pembatasan yang lebih longgar dimulai pada 4 Mei 2020 mendatang.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved