Berita Aceh Tamiang

Dampak Larangan Mudik, Volume Kendaraan ke Aceh Tamiang Mulai Berkurang

Volume kendaraan yang masuk ke Aceh melalui Aceh Tamiang berkurang drastis pasca-larangan mudik oleh pemerintah. Sejauh ini akses dari Sumatera...

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
Bus tujuan Banda Aceh diperiksa oleh Gugus Tugas Covid-19 Aceh Tamiang di Terminal Kualasimpang. Larangan mudik berpengaruh terhadap volume kendaraan yang turun drastis sejak dua malam terakhir. 

 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Volume kendaraan yang masuk ke Aceh melalui Aceh Tamiang berkurang drastis pasca-larangan mudik oleh pemerintah. Sejauh ini akses dari Sumatera Utara ataupun sebaliknya tidak ada hambatan.

Kepala Dinas Perhubungan Aceh Tamiang Syuibun Anwar mengatakan turunnya volume kendaraan ini mulai terjadi pada minggu hingga Senin (27/4/2020) dini hari. Dari amatannya di Terminal Kualasimpang hingga pukul 24.15 WIB, bus yang masuk ke Aceh hanya sepuluh unit.

“Ini jauh dari kebiasaan. Biasanya itu ya cukup banyak, di atas 70 unit,” kata Syuibun, Senin (27/4/2020) siang.

Masing-masing bus itu kata dia pun tidak ada yang membawa penumpang penuh. Bahkan satu bus kedapatan hanya mengangkut empat penumpang. Diakuinya kebijakan ini tidak terlepas dari kebijakan Dishub Sumatera Utara yang membatasi penumpang bus minimal hanya separuh dari kapasitas.

“Jadi rata-rata operator bus itu hanya memberangkatkan satu armadanya. Padahal biasanya ada yang memberangkatkan sepuluh armada,” urainya.

Kondisi serupa juga terjadi pada kendaraan pribadi. Meski tidak memiliki data pasti, Syuibun memastikan volume kendaraan pribadi juga mengalami penurunan drastis.

“Dan yang melintas ini tidak bisa dipastikan semua tujuannya ke luar kota. Bisa saja dari Kaloy menuju Kualasimpang, jadi bukan kendaraan arus mudik,” jelasnya.

Sebaliknya, volume kendaraan dari Aceh menuju Sumatera Utara justru dinilainya tetap stabil. Sejauh ini Aceh Tamiang selaku pintu masuk utama ke Aceh belum melakukan blokade. Kendaraan masih bebas hilir mudik dengan syarat berhenti di Terminal Kualasimpang untuk menjalani pemeriksaan medis.

“Pemeriksaan terus dilakukan dan diharuskan masuk ke bilik disinfektan,” terang Syuibun.

Edi, sopir mobil penumpang yang melayani rute Langsa-Medan juga memastikan arus lalu lintas dari kedua daerah itu masih normal. Meski di beberapa titik dijaga petugas, dia memastikan akses lalu lintas masih bisa dilalui dengan lancar.

“Tidak ada penyetopan di perbatasan, saya setiap hari lewat. Hanya memang harus masuk teminal untuk disemprot disinfektan,” kata Edi.

Edi berharap pemerintah tidak mengategorikan mobilisasi penumpang dari Langsa ke Medan sebagai aktivitas mudik. Menurutunya hilir mudik warga dari dua wilayah ini hanya sebatas keperluan pekerjaan.

“Sekarang ini saja penumpang sudah sepi. Kalau nanti dianggap sebagai mudik juga, habis kami,” ujarnya.(*)

Pemkab Bener Meriah Terima 5.500 Masker Kain dari Pemerintah Aceh

20 Pemudik Jalani Rapid Test Covid-19 di Nagan Raya, Ini Hasilnya  

Pelanggan PDAM Keluhkan Air Keruh, Ini Jawaban Direktur

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved