Breaking News

Heboh Bantuan Nasi Anjing, Warga dan Komunitas Pemberi Makanan Sepakat Berdamai, Ternyata Ini Isinya

Di bungkusan makanan itu juga terdapat tulisan ' Nasi Anjing, Nasi Orang Kecil, Bersahabat dengan Nasi Kucing #Jakartatahanbanting'.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
Warga Tanjung Priok, Jakarta Utara menerima bantuan makanan siap santap yang berlogo kepala anjing disertai tulisan Nasi Anjing, Nasi Orang Kecil, Bersahabat dengan Nasi Kucing #Jakartatahanbanting. (Istimewa) 

Tim tiger Polres Jakarta Utara yang tengah menjalankan patroli langsung mendatangi TKP guna mengklarifikasi pengirim nasi bungkus berlogo anjing itu.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, berdasarkan pengakuan warga, mereka merasa dilecehkan lantaran menduga nasi bungkus tersebut berisi daging anjing.

"Warga yang menerima makanan tersebut merasa dilecehkan dengan asumsi bahwa isi dari bungkusan makanan adalah daging anjing serta kenapa warga umat muslim diberikan makanan anjing," ujar Yusri kepada wartawan, Minggu.

Polisi kemudian memeriksa sejumlah saksi di antaranya ketua RT dan RW setempat dan dua warga yang menerima bantuan nasi bungkus itu serta menyita barang bukti.

Barang bukti berupa sampel makanan siap santap tersebut langsung diperiksa di laboratorium guna mengetahui isi lauk pauk di dalamnya.

"Kita juga melakukan pemeriksaan laboratoris daging apa yang terdapat dalam bungkusan tersebut," ungkap Yusri.

Setelah memeriksa sejumlah saksi, diketahui pengirim makanan itu adalah sebuah komunitas bernama ARK Qahal yang berpusat di Jakarta Barat.

Yusri mengungkapkan, polisi mendatangi tempat pembuatan makanan berlogo anjing itu.

Selanjutnya, pengirim makanan langsung mendatangi TKP untuk bertemu warga sekaligus memberikan klarifikasi tentang tujuan penggunaan logo anjing pada bungkus makanan.

Menurut Yusri, komunitas itu memastikan lauk pauk dalam makanan merupakan makanan halal.

Isinya terdiri dari cumi, sosis daging sapi, teri, bukan berisi daging anjing seperti dugaan warga.

Mereka menggunakan logo kepala anjing untuk menggambarkan sifat anjing yang setia dan mampu bertahan di tengah kesulitan.

"Istilah yang digunakan dengan nama anjing karena menganggap anjing hewan yang setia dan nasi anjing karena porsinya lebih besar sedikit dari nasi kucing dan diperuntukkan untuk orang kecil untuk bertahan hidup," ungkap Yusri.

Warga Warakas pun menerima penjelasan yang disampaikan perwakilan kelompok komunitas ARK Qahal terkait penggunaan logo anjing itu.

Yusri mengatakan, kegaduhan antar warga saat menerima makanan berlogo anjing itu terjadi karena kesalahpahaman.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved