Angka Kematian Akibat Corona Terus Mengecil

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat jumlah kasus terkonfirmasi positif virus Corona di Indonesia bertambah

Editor: bakri
Dok. BNPB
Achmad Yurianto 

Jumlah penambahan kasus virus corona di Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Depok juga terus menurun. Hal itu dikatakan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat, Berli Hamdani Gelung Sakti. Penurunan ini berlangsung pasca-diberlakukannya kebijakan PSBB.

Kendati menurun, lanjut Berli namun sebarannya meluas. "Kalau dilihat dari sebaran kasus, untuk Bodebek selama sembilan hari melakukan PSBB menunjukkan penurunan. Tapi secara wilayah ada perluasan. Jadi sebarannya melebar," ujar Berli.

Menurut dia, Pemprov Jawa Barat (Jabar) akan menggencarkan pengetesan Covid-19 melalui metode polymerase chain reaction (PCR) di kawasan yang memberlakukan PSBB, seperti di Bandung Raya dan Bodebek. Dia mengatakan pengetesan Covid-19 sistem rapid diagnostic test (RDT) akan digencarkan di kawasan non-PSBB yang fungsinya memperluas pemetaan persebaran Covid-9 di Jawa Barat.

Sementara itu, para ilmuwan di Universitas Teknologi dan Desain Singapura (SUTD) memprediksi wabah Covid-19 di Indonesia bakal kelar pada bulan Juni nanti. Menurut mereka, saat ini Indonesia sudah memasuki masa puncak.

Prediksi ini dibuat oleh Laboratorium Inovasi Berbasis Data (DDI SUTD) dan ditampilkan di situsnya, bertajuk 'Kapankah COVID-19 Akan Berakhir?' Mereka tak hanya membuat perkiraan untuk Indonesia. Ada 27 negara lain yang ikut diprediksi oleh akademisi dari SUTD ini.

Mereka membuat prediksi ini berdasarkan data yang terus diperbaharui, terakhir pada 26 April 2020. Metode yang digunakan adalah model SIR, atau susceptible (rentan), infected (tertular), recovered (sembuh), diterapkan untuk memperkirakan kurva siklus hidup pandemi virus Corona ini. Mereka menerapkan kode-kode dari Milan Batista, ilmuwan dari Universitas Ljubljana, Slovenia. Juga data dari situs Our World in Data.

Namun demikian, Laboratorium Inovasi Berbasis Data SUTD ini memperingatkan bahwa penelitian yang mereka tampilkan di situs itu hanya bertujuan untuk pendidikan dan riset, serta bisa jadi memuat kesalahan (eror).

Namun hal itu dibantah pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono. Ia menegaskan bahwa Indonesia masih jauh dari puncak pandemi Covid-19. Di hari-hari mendatang, jumlah pasien positif Covid-19 diprediksi masih akan terus bertambah.

"Menurut perhitungan kami, puncaknya ada di minggu-minggu sebelum lebaran," kata Pandu kepada Kompas.com, Selasa (28/4/2020).

Pandu mencatat, perhitungan puncak sebelum lebaran akan terjadi bila masyarakat tidak mudik atau pulang kampung ketika mendekati lebaran. Jika masyarakat nekat melakukan perjalanan ke kampung halaman, baik untuk mudik atau alasan apapun, maka periode puncak Covid-19 akan bergeser lagi atau terjadi lebih lama lagi.

Pandu mengingatkan, jika Indonesia menargetkan bulan Juni Covid-19 di Indonesia berakhir, maka diperlukan strategi dan langkah nyata untuk memutus mata rantai penyebaran. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

PSBB tidak hanya untuk Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia yang saat ini sudah menerapkannya. Akan tetapi sebaiknya untuk semua wilayah Indonesia. "Karena persebaran Covid-19 sudah merata ke seluruh wilayah," ungkapnya.

Selain PSBB, tes masal juga harus dilakukan untuk memastikan jumlah pasien positif Covid-19 sesungguhnya. (tribunnetwork/yud/kps/wly/kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved